Advertisement

iklan

Harga emas mendekati rekor tertinggi, seiring Ketua Fed Powell yang pesimis terhadap pemotongan suku bunga yang segera terjadi, 9 jam lalu, #Emas Fundamental   |   EUR/USD bertahan di bawah level 1.0900, fokus tertuju pada Neraca Perdagangan Jerman, pidato Lagarde dari ECB, 9 jam lalu, #Forex Teknikal   |   NZD/USD melanjutkan penguatannya di atas level 0.6200 berkat pelemahan USD, pemotongan suku bunga oleh Fed masih menjadi sorotan, 9 jam lalu, #Forex Teknikal   |   XAU/USD mencapai level tertinggi sepanjang masa di sekitar level $2,150, 11 jam lalu, #Emas Teknikal   |   Harga emas mundur setelah mencapai level tertinggi sepanjang masa, potensi bullish tetap utuh, 12 jam lalu, #Emas Fundamental   |   Top gainers LQ45 pagi ini adalah: PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) +5.02%, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) +4.59%, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) +2.35%, 15 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat di awal perdagangan hari ini sebesar 0.71% ke 7,110, 15 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Delta Dunia Makmur Tbk. (DOID) melalui anak usahanya PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) berencana menawarkan obligasi hingga Rp1.5 triliun, 15 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Presiden Direktur PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) Ira Noviarti menjual seluruh saham UNVR yang dimilikinya sebanyak 870,000 lembar sebelum resmi melepas kursi kepemimpinan, 15 jam lalu, #Saham Indonesia
Selengkapnya

Dukung Powell 2 Periode, Dolar Stabil Jelang Rilis Notulen FOMC

Penulis

Dolar AS relatif kalem menjelang sejumlah publikasi penting, mulai dari data GDP AS hingga notulen rapat FOMC.

Advertisement

iklan

Advertisement

iklan

Seputarforex - Indeks dolar AS (DXY) stabil pada kisaran 96.50-an dalam perdagangan hari Rabu ini (24/November), masih tertopang oleh euforia menyambut nominasi Jerome Powell untuk menjadi Ketua The Fed lagi. Di sisi lain, pergerakan pasar relatif kalem menjelang sejumlah publikasi penting dari negeri Paman Sam selama beberapa jam ke depan.

DXY Daily

Pertaruhan trader untuk kenaikan suku bunga The Fed pada tahun 2022 semakin meningkat, sehubungan dengan kinclongnya data-data ekonomi AS dibandingkan dengan sejumlah negara maju lainnya. Ekspektasi Fed rate hike juga terdukung oleh langkah Presiden AS Joe Biden menominasikan Jerome Powell untuk menjabat sebagai Ketua The Fed lagi.

Analis dari ING mencatat, "(Nominasi Powell) menghasilkan babak beli USD baru, karena terhapusnya risiko Lael Brainard yang lebih dovish mengambil alih (meskipun Brainard dijadikan Wakil Ketua) dan pasar memperkuat pandangan mereka seputar kenaikan suku bunga The Fed pertama sekitar pertengahan 2022."

Yield obligasi AS juga menyambut hangat nominasi Powell. Yield obligasi 10Y sempat meningkat sampai rentang tertinggi sebulannya pada kisaran 1.68%.

Perhatian pasar berikutnya akan beralih ke jadwal padat rilis data penting selama beberapa jam ke depan. Mulai dari rilis data pesanan barang tahan lama (Durable Goods Order) bulan Oktober 2021, data Produk Domestik Bruto (GDP) AS kuartal III/2021, klaim pengangguran mingguan, sentimen konsumen UoM, indeks harga PCE, serta notulen rapat FOMC November 2021.

Notulen rapat FOMC dan data PCE menjadi dua fokus utama. Hasil rapat FOMC pada awal bulan ini menandai dimulainya tapering, alias pemangkasan bertahap atas program pembelian obligasi yang telah berlangsung sejak awal pandemi COVID-19. Pelaku pasar akan mencari tahu apakah notulen dan data PCE membuka kemungkinan untuk akselerasi laju tapering. Apabila laju tapering dapat dipercepat, proyeksi kenaikan suku bunga The Fed juga bakal lebih cepat.

Download Seputarforex App

296846
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.