Harga emas mengawali pekan ini dengan optimis, meski masih tertahan oleh ekspektasi kenaikan suku bunga AS. Aksi jual para spekulan perdagangan emas mendekati rekor tertinggi.
Spot gold menguat 0.13 persen menuju 1076.30 Dolar AS per troy ons, setelah naik 0.3 persen akhir pekan lalu. Dalam pertemuan 15-16 Desember mendatang, Federal Reserve diperkirakan meningkatkan bunga acuan untuk pertama kali sejak Juni 2006 dengan dukungan kondisi ekonomi Amerika Serikat yang kuat. Sebagian besar analis berharap peningkatan Federal Funds Rate sebesar 25 basis poin.
Pergerakan harga logam mulia ini telah menderita akibat ekspektasi naiknya suku bunga yang dapat mengurangi permintaan bullion, sementara di sisi lain mendukung penguatan Dolar AS. Emas telah terpuruk 9 persen tahun ini dan kemungkinan akan menutup 2015 dengan penurunan tahunan tiga kali berturut-turut. Seperti dilansir dari CNBC, BofA Merril Lynch memperkirakan harga emas akan turun menjadi 950 Dolar AS pada awal 2016 karena kenaikan suku bunga AS. Menurut laporan yang dirilis pekan lalu, para trader option meningkatkan taruhan mereka bahwa emas akan segera turun ke USD 1.000 per troy ons.
Spekulator yang menempatkan short-position pada emas mendekati rekor tertinggi. Menurut laporan Commodity Futures Trading Commission (CFTC) AS, Hedge fund dan manajer keuangan mengurangi posisi bearish emas di COMEX selama seminggu hingga 8 Desember karena rally moderat harga emas. Sementara itu di pasar fisik, asosiasi bullion India telah bekerja sama dengan BSE Ltd, bursa saham tertua di negara itu, untuk meluncurkan perdagangan emas fisik pertama di India.
