Emas jatuh untuk sesi ketiga di hari Selasa (04/08) ini, mendekati level rendah lima setengah tahun, dengan tekanan jual yang didukung oleh ekspektasi bahwa The Fed akan mulai menaikkan suku bunganya tahun ini. Para investor melihat data pada hari Senin kemarin yang menunjukkan bahwa aktivitas manufaktur AS jatuh di bawah ekspektasi. Namun, harapan masih bertumpu pada laporan NFP AS yang akan diumumkan pada hari Jumat mendatang.
Harga emas spot tergelincir hingga 0.3 persen ke angka $1,082.8 per ons pada pagi hari tadi, di dekat level rendah bulan lalu di posisi $1,077, level terlemah sejak bulan Februari tahun 2010. Sedangkan emas untuk pengiriman Desember di New York anjlok 0.6 persen ke angka $1,082.50 per ons. Malam tadi, emas berjangka mengalami penurunan di tengah sedikit menguatnya Dolar.
Di tengah meningkatnya pasar tenaga kerja, para ekonom masih mengekspektasikan The Fed untuk menaikkan tingkat suku bunganya tahun ini, kemungkinan saat pertemuan FOMC di bulan September mendatang. Hal inilah yang berpotensi menekan kenaikan emas.
Terseret Komoditas
Di samping itu, harga komoditas-komoditas global acuan tenggelam ke level rendah 12 tahun di hari Senin kemarin, dimana harga tembaga dan gula terguling ke level rendah multi tahunan dan minyak yang merosot di bawah $50 untuk pertama kalinya dalam enam bulan, di tengah kekhawatiran terhadap tumbangnya perekonomian China. Dan emas, ikut dalam "kapal" komoditas tersebut sehingga turut tenggelam.
Seperti yang diutarakan oleh analis emas Seputarforex, Ferdi Jo, emas kembali bearish pada kisaran $1084, memangkas perolehan sekitar 1% setelah kemarin sempat rebound cukup mengesankan. Kejatuhan emas bersama dengan komoditas, menghapus hampir semua keuntungan dari komoditas selama satu dekade.