Seputarforex.com - Euro berjuang untuk pulih terhadap Dolar AS di hari Kamis (17/Mei) pagi ini, setelah tadi malam menghantam level terendah sejak tanggal 18 Desember. Mata uang 19 negara tersebut terpukul mundur sehubungan dengan kekhawatiran perkembangan politik di Italia.
Saat berita ini ditulis, EUR/USD sudah naik sekitar 0.05 persen dengan diperdagangkan pada 1.8323, dari 1.1763 yang tercapai tadi malam meski secara umum masih di level rendah. Selain itu, Dolar AS yang menguat juga masih menjadi faktor yang menekan Euro. Dolar AS terdukung oleh kenaikan yield obligasi pemerintah yang menembus batas atas 3 persen dan melesat ke level tinggi tujuh tahun.
5-Star Movements Dan League Minta ECB Ikhlaskan Utang Italia
Ketidakpastian politik di Italia, dimana partai-partai populis saling sikut untuk membentuk koalisi dengan tujuan menjadi penguasa dalam pemerintahan periode ini, kini menjadi faktor terbesar yang menyebabkan pelemahan mata uang Euro.
Mata uang yang dikenal dengan sebutan single currency tersebut meluncur turun ke level rendah lima bulan setelah munculnya kabar dari Italia bahwa Partai 5-Star Movements yang dikenal sebagai partai anti kemapanan dan League yang dikenal sebagai partai anti imigran, kemungkinan akan meminta Bank Sentral Eropa (ECB) untuk mengikhlaskan pinjaman sebesar 250 miliar euro yang telah diberikan pada Italia secara tidak langsung melalui program pembelian obligasi ECB.
Euro Bisa Turun Lagi
"Euro masih punya potensi untuk turun lebih rendah lagi karena para pelaku pasar masih tampak memiliki banyak posisi Long pada Euro untuk dilikuidasikan," kata Yukio Ishizuki, Ahli Forex dari Daiwa Securities di Tokyo.
"Namun walau situasi di Italia menekan Euro, Partai 5-Star Movements masih mengamati perjuangan Inggris untuk keluar dari Uni Eropa dan tampaknya belum ingin mengejar agenda yang sama. Jika terbukti demikian, maka perkembangan politik Italia boleh jadi akan relatif baik." lanjut Ishizuki.
