EUR/USD 1.071   |   USD/JPY 156.020   |   GBP/USD 1.253   |   AUD/USD 0.652   |   Gold 2,306.88/oz   |   Silver 26.81/oz   |   Wall Street 37,903.29   |   Nasdaq 15,605.48   |   IDX 7,117.43   |   Bitcoin 58,254.01   |   Ethereum 2,969.78   |   Litecoin 80.10   |   PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) optimistis bakal membukukan marketing sales Rp9.5 triliun sepanjang tahun ini, 6 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Starbucks (NASDAQ:SBUX) anjlok 15.9% setelah jaringan kopi ini memangkas proyeksi penjualannya karena membukukan penurunan pertama dalam penjualan dalam hampir tiga tahun terakhir, 6 jam lalu, #Saham AS   |   Saham Amazon.com (NASDAQ: AMZN) naik 2.2% karena hasil kuartalan yang lebih baik dari perkiraan, 6 jam lalu, #Saham AS   |   Pendapatan trivago di Q1 2024 menunjukkan penurunan sebesar 9% YoY, 6 jam lalu, #Saham AS

Euro Merangkak Naik Lagi Pasca Rilis Data CPI Zona Euro

Penulis

Selama sesi perdagangan Eropa hari Jumat sore hari ini (29/07), Euro mampu merangkak naik kembali terhadap dolar AS seiring dengan positifnya data inflasi di Zona Euro dan tidak adanya perubahan kebijakan dalam rapat FOMC yang terakhir. Dua hal tersebut kemudian membuat greenback sedikit melemah.

Selama sesi perdagangan Eropa hari Jumat sore hari ini (29/07), Euro mampu merangkak naik kembali terhadap dolar AS seiring dengan positifnya data inflasi di Zona Euro dan tidak adanya perubahan kebijakan dalam rapat FOMC yang terakhir. Dua hal tersebut kemudian membuat greenback sedikit melemah. Saat berita ini diturunkan, EUR/USD diperdagangkan di kisaran level harga 1.1111 per dolar AS.

CPI

 

Rilis Data CPI Zona Euro

Data Consumer Price Index (CPI) Zona Euro untuk bulan Juli yang dirilis oleh Badan Statistik Eropa menunjukkan adanya peningkatan yaitu menjadi 0.2 persen, melebihi data sebelumnya dan perkiraan sebesar 0.1 persen. Sementara itu, indeks CPI inti secara YoY yang tidak termasuk harga makanan, energi, alkohol, dan tembakau, menanjak sebesar 0.9 persen sesuai dengan ekspektasi pasar.

Selama sesi perdagangan Eropa Euro hari Kamis kemarin, mata uang Euro terhadap Dolar AS juga sudah mengalami kenaikan harga ke level tertingginya selama dua pekan yakni di atas harga 1.11 per dolar AS.

Sedangkan pada saat sesi New York kemarin malam, harga mata uang Euro mulai menurun. Kondisi itu terjadi ditengah-tengah pasar forex yang mulai stabil kembali pasca pengumuman tingkat suku bunga AS dan rilis pernyataan FOMC. Seperti yang sudah diprediksi oleh analis, the Fed tidak mengubah tingkat suku bunganya, tapi menyatakan saat ini kondisi ekonomi di AS untuk bulan Juni lalu sedang rebound.

Namun keadaan kemudian berubah kembali, saat ini dolar AS masih dibawah tekanan setelah rilis membaiknya data inflasi Zona Euro dan mencerna lagi pernyataan cenderung dovish oleh pembuat kebijakan the Fed. Meskipun demikian, the Fed meyakini bahwa outlook perekonomian di AS mulai baik dan pasar ketenagakerjaan AS menguat.

 

Menunggu Data GDP AS Kuartal II

Sementara itu, sebagian besar pelaku pasar kini menantikan rilis data ekonomi penting yakni GDP AS yang akan dirilis oleh Biro Analisis Ekonomi di AS nanti malam. Diperkirakan, data GDP AS di kuartal II tahun 2016 ini secara kuartalan akan meningkat signifikan ke 2.6 persen menjadi 1.1 persen. Sedangkan indeks harga GDP untuk kuartal II tahun 2016 juga akan naik ke 1.8 persen dari sebelumnya 0.4 persen.

269337
Penulis

Pernah menempuh pendidikan di Fakultas Sastra, jurusan Sastra Inggris konsentrasi Linguistik, Unversitas Negeri Malang. Menyukai bidang kepenulisan dan dunia penerjemahan ekonomi dan bisnis sejak tahun 2013 silam. Saat ini menjadi jurnalis di Seputarforex yang bertanggung jawab untuk menulis berita emas dunia, forex, dan saham.