Euro meniti kenaikan terhadap Dolar AS pada Jumat (17/04) pagi ini di tengah ketidak pastian nasib utang Yunani. EUR/USD diperdagangkan di 1.0772 atau naik sekitar 0.15 persen. Terhadap Yen, Euro mencapai level tinggi satu minggu di posisi 128.57. Menanggapi masih panasnya kondisi ekonomi Athena, Ketua IMF memberikan sinyal tidak setuju apabila Yunani kembali dibiarkan menunda pembayaran bailout.
Kekhawatiran akan bangkrutnya Yunani akibat belitan utang serta kemungkinan keluarnya negara tersebut dari Zona Euro (Grexit) jika tidak bisa melunasi pembayaran utang hingga tiga bulan ke depan, membuat lembaga S&P menurunkan peringkat kredit negara tersebut menjadi CCC+ dari B- menjelang pertemuan penting dengan para menteri keuangan Uni Eropa pada hari ini di Latvia.
Yunani Sudah Tak Bisa Menunda Lagi
Pada hari Rabu lalu, Menteri Keuangan Jerman, Wolfgang Schauble, menyatakan kepada Council of Foreign Relations bahwa secara praktikal, tak ada satu pun pihak yang memperkirakan bahwa Yunani akan melakukan serangakian pembayaran utang utama pada saat pertemuan pada minggu depan di Riga, ataupun dalam waktu ini.
Yunani juga masih berutang sebesar lebih dari 1.10 miliar Euro kepada IMF pada awal Juni untuk pinjaman selain program bailout yang pertama kali dilakukan pada tahun 2010. Oleh karena itulah, kemarin, Christine Lagarde sebagai Ketua IMF mengatakan bahwa penundaan kembali pembayaran utang pada pekan-pekan depan adalah hal yang tidak disarankan. Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Yunani menyangkal laporan dari Financial Times yang menyebutkan bahwa para pejabat Athena mendekati IMF untuk merundingkan kemungkinan penundaan pembayaran utang.
