EUR/USD nampak berupaya untuk mencetak kenaikan di awal sesi Eropa hari Rabu (13/08) ini. Akan tetapi kenaikan tersebut terjegal oleh angka inflasi Jerman yang dilaporkan setara dengan ekspektasi, yakni pada level 0.3%. Ditambah lagi dengan laporan inflasi Prancis yang kembali mengalami penurunan hingga 0.3%, lebih rendah daripada ekspektasi yang memperkirakan penurunan sebanyak 0.2%.
Inflasi Masih lemah
Lemahnya angka-angka inflasi tersebut kemungkinan akan berkontribusi pada terseretnya EUR/USD kembali ke level rendah meskipun angka-angka dalam data sesuai dengan ekspektasi. EUR/USD mencapai angka 1.3373 dan langsung tertekan ke posisi 1.3350 setelah laporan tersebut dirilis.
Anjloknya Sentimen Konsumen ZEW Jerman
Jatuhnya Euro dimulai sejak kemarin setelah rilisnya laporan kepercayaan konsumen ZEW Jerman. Belum lagi perekonomian Italia, negara ekonomi ketiga terbesar Zona Euro, yang diindikasikan akan kembali menuruni jurang inflasi.
Ketergantungan Ekspor Jerman Pada Rusia
Konflik geopolitik yang berkobar di Ukraina juga turut berkontribusi terhadap carut marutnya perekonomian Zona Euro. Perseteruan antara pihak Barat dan Rusia yang berujung pada sanksi ke Rusia berbuntut panjang. Kendati saham Rusia dalam perekonomian global cukup kecil, 3 persen saja, namun Jerman sebetulnya sangat tergantung pada Rusia mengingat Rusia merupakan salah satu dari 10 partner perdagangan terbesar bagi negara tersebut.
Data dari Kamar Dagang Dan Industri Jerman menyebutkan bahwa hampir 300,000 lapangan pekerjaan di Jerman bergantung pada ekspor ke Rusia. Menurut Carsten Brzeski, salah seorang ekonom di ING Group, mengatakan, "Ketegangan yang dan ketidakpastian akibat krisis di Ukraina dapat melukai perekonomian. Ekspor Jerman telah terbukti jatuh akibat masalah ini. Sehingga, penguatan terhadap permintaan domestik, khususnya investasi domestik, harus terus diprioritaskan oleh pemerintah."