EUR/USD 1.079   |   USD/JPY 153.520   |   GBP/USD 1.259   |   AUD/USD 0.663   |   Gold 2,323.23/oz   |   Silver 27.57/oz   |   Wall Street 38,852.27   |   Nasdaq 16,349.25   |   IDX 7,421.21   |   Bitcoin 63,161.95   |   Ethereum 3,062.73   |   Litecoin 80.79   |   PT Indika Energy Tbk. (INDY) menetapkan dividen tunai sebesar $30 juta atau sekitar Rp480 miliar, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Harga saham PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) atau Mitratel naik 3.6% ke level Rp575 per unit, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Remala Abadi Tbk. (DATA) naik 34.04% atau nyaris menyentuh ARA usai resmi mencatatkan saham perdana di BEI pada hari ini, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 stabil di 5,205, sementara Nasdaq 100 turun sedikit menjadi 18,184 pada pukul 19:33 ET (23:33 WIB). Dow Jones datar di 38,991, 2 jam lalu, #Saham AS

GBP/USD Menurun Pasca Rilis Data GDP Inggris

Penulis

Pair GBP/USD pada sesi perdagangan Eropa hari Kamis sore ini (26/05) terpantau menurun seiring dengan rilis data GDP Inggris yang tetap di 0.4 persen secara kuartalan, namun investasi bisnis secara tak terprediksi turun jelang referendum Uni Eropa. Saat berita ini ditulis, pair GBP/USD diperdagangkan pada kisaran level harga 1.4694 per dolar AS.

Pair GBP/USD pada sesi perdagangan Eropa hari Kamis sore ini (26/05) terpantau menurun seiring dengan rilis data GDP Inggris yang tetap di 0.4 persen secara kuartalan dan investasi bisnis secara tak terprediksi turun jelang referendum Uni Eropa. Saat berita ini ditulis, pair GBP/USD diperdagangkan pada kisaran level harga 1.470 per dolar AS.

 

Poundsterling
Data GDP Inggris

Menurut Badan Statistik Inggris (ONS), data GDP Inggris kuartal I tetap pada 0.4 persen, sesuai perkiraan. Sedangkan GDP Inggris secara tahunan mengalami penurunan tipis menjadi 2.0 persen dari sebelumnya 2.1 persen.

Diluar dari empat komponen utama output GDP, sektor produksi dan konstruksi menyusut dari kuartal sebelumnya. Data ONS menyebutkan bahwa sektor produksi turun sebesar 0.4 persen, dan konstruksi merosot hingga satu persen. Selain hal tersebut, adapun sektor manufaktur yang merupakan komponen terbesar dalam produksi turun 0.4 persen, sedangkan sektor jasa tumbuh 0.6 persen.

Disamping itu, laporan oleh ONS juga menunjukkan, investasi bisnis di Inggris menurun selama kuartal pertama ditengah-tengah ketidakpastian referendum keanggotaan Inggris di Uni Eropa. Investasi bisnis secara YoY turun menjadi -0.4 persen setelah sebelumnya mampu naik ke 3.0 persen di kuartal keempat tahun 2015 lalu. Selain itu, menurut ONS, belanja masyarakat (Household Spending) naik ke 0.7 persen pada awal kuartal tahun 2016 ini.


Menanti Kenaikan Suku Bunga AS

Sedangkan dari sisi dolar AS, saat ini dolar AS terpantau melemah sedikit terhadap mata uang mayor lain seiring dengan para investor yang masih menanti pidato ketua the Fed, Janet Yellen pada akhir pekan ini untuk mengetahui indikasi lebih lanjut tentang waktu kenaikan suku bunga di AS.

Pada sesi sebelumnya, dolar AS sudah menguat karena adanya peningkatan laporan ekonomi di AS dan komentar hawkish dari beberapa pejabat the Fed yang menunjukkan bahwa bank sentral AS kemungkinan akan menaikkan suku bunga pada bulan Juni depan.

265369
Penulis

Pernah menempuh pendidikan di Fakultas Sastra, jurusan Sastra Inggris konsentrasi Linguistik, Unversitas Negeri Malang. Menyukai bidang kepenulisan dan dunia penerjemahan ekonomi dan bisnis sejak tahun 2013 silam. Saat ini menjadi jurnalis di Seputarforex yang bertanggung jawab untuk menulis berita emas dunia, forex, dan saham.