EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,329.82/oz   |   Silver 27.43/oz   |   Wall Street 38,085.80   |   Nasdaq 15,611.76   |   IDX 7,123.31   |   Bitcoin 64,481.71   |   Ethereum 3,156.51   |   Litecoin 83.80   |   PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk. (SMAR) meraih fasilitas pinjaman dari Bank BNI (BBNI) senilai $250 juta, 20 detik lalu, #Saham Indonesia   |   Induk perusahaan Google, Alphabet Inc (NASDAQ: GOOGL), menguat sekitar 12%, mencapai rekor tertinggi di sekitar $174.70, 53 detik lalu, #Saham AS   |   Nasdaq naik 1.2% menjadi 17,778, sementara S&P 500 naik 0.8% menjadi 5,123 pada pukul 18.49 ET (22.49 WIB). Dow Jones Futures naik 0.1% menjadi 38,323, 7 menit lalu, #Saham AS

Greenback Menguat Pasca Pesanan Barang Tahan Lama AS Melonjak Tajam

Penulis

Data resmi yang dirilis oleh Departemen Perdagangan AS pada hari Kamis (25/2) melaporkan bahwa tingkat pesanan barang tahan lama negeri Paman Sam pada bulan Januari melonjak drastis hingga mencatatkan penguatan paling besar sejak Juni 2014.

Data resmi yang dirilis oleh Departemen Perdagangan AS pada hari Kamis (25/2) melaporkan bahwa tingkat pesanan barang tahan lama negeri Paman Sam pada bulan Januari melonjak drastis hingga mencatatkan penguatan paling besar sejak Juni 2014, sehingga membuat greenback berbalik menguat terhadap berbagai major currency seperti yang terjadi pada EUR/USD.

Greenback Menguat Pasca Pesanan Barang Tahan Lama

Baiknya data pesanan barang tahan lama ini memberikan sinyal bahwa perlambatan sektor manufaktur AS perlahan mulai berkurang. Menguatnya data ekonomi yang baru saja rilis ini sebagian besar disumbang dari sektor pesanan peralatan non militer diluar pesawat terbang dimana naik sebanyak 3.9 persen melewati estimasi dan data periode sebelumnya juga direvisi turun sebesar 3.7 persen pada bulan Desember 2015 lalu.

Sementara itu, pesanan barang modal atau Durable Goods Orders pada bulan Januari juga naik sebesar 4.9 persen yang merupakan kenaikan tertinggi sejak maret 2015, berbanding terbalik dengan data periode Desember yang sempat jatuh sebanyak 5 persen dan jauh melewati prediksi ekonom yang menargetkan terjadi peningkatan 3 persen saja dari total pesanan barang modal AS.

Salah satu penyebab utama kenaikan begitu signifikan terhadap data pesanan barang tahan lama AS ini karena terjadi kenaikan secara merata penjualan semua sektor, meliputi komputer, logam, mobil hingga mesin. Permintaan dari pasar domestik AS ini sebagai bukti lanjutan atas pemulihan perekonomian makro AS. Sedangkan untuk outlook belanja modal dari sektor pertambangan, petanian dan pengeboran meredup sebagai akibat dari melemahnya harga komoditas, namun masih dapat ditopang oleh penjualan sektor lainnya.


Klaim Pengangguran Mingguan AS Naik

Selain data pesanan barang tahan lama, pada waktu yang bersamaan dirilis juga data mengenai jumlah klaim pengangguran mingguan AS yang dilaporkan bertambah sebanyak 10k menjadi 272k. Meskipun jumlah orang yang menganggur meningkat, namun secara keseluruhan masih berada di level rendah, dan itu artinya konsistensi perbaikan pasar tenaga kerja AS terus berlanjut.

Laporan Unemployment Claims yang berada pada jumlah 272k itu menjadi pekan ke-51 yang mana klaim pengangguran AS bertahan dibawah angka 300k sejak tahun lalu. Hal ini menjadi bukti bahwa ekonomi AS cukup solid menghadapi situasi perekonomian global yang semakin suram beberapa waktu terakhir ini.

Saat berita ini diturunkan Dollar AS langsung berbalik menguat terhadap Euro seperti yang terlihat pada pair EUR/USD yang kini berada dilevel 1.1003 atau semakin menjauhi level tertinggi harian 1.1044. Sedangan untuk pair GBP/USD juga melemah dan diperdagangkan pada harga 1.3924 dan menjauhi titik high harian 1.3996.

 

260826
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.