Hardfork Ethereum Constantinople yang semula ditunda karena munculnya kerentanan, kini telah dipastikan akan dilakukan akhir pekan ini. Hardfork tersebut diharapkan dapat membawa perubahan besar pada Proposal Peningkatan Ethereum. Beberapa faktor juga akan terpengaruh, termasuk spesifikasi protokol inti Blockchain, API klien, dan standar kontrak.
Peningkatan Efisiensi Ganda
Pembaruan ini diharapkan terjadi di blok 7,280,000, yang ditargetkan akan ditambang pada 28 Februari 2019. Namun, mengingat bahwa tidak mungkin untuk menentukan saat yang tepat ketika blok akan ditambang, masih ada kemungkinan Hardfork bisa terjadi sebelum atau setelah tanggal yang dijadwalkan.
Sesuai pernyataan di situs resmi Ethereum, pemutakhiran akan memiliki dua peningkatan dalam satu waktu, yaitu dalam hal pengurangan kesulitan penambangan dan reward penambang. Implementasi yang semestinya terjadi Januari lalu, ditunda pada menit terakhir setelah ditemukannya kerentanan keamanan oleh firma audit ChainSecurity. Karena kurangnya waktu untuk mengatasi masalah tersebut, akhirnya Hardfork mengalami penundaan.
Hardfork Constantinople merepresentasikan langkah besar menuju transisi model Ethereum dari konsensus Proof-of-Work (PoW) ke model Proof-of-Stake (PoS). Tim pengembangan Ethereum percaya bahwa transfer ke protokol PoS akan mengarah pada penciptaan Blockchain yang lebih baik untuk menangani infrastruktur keuangan global.
Dibarengi Hardfork Lain
Selain peningkatan efisiensi dalam hal penambangan dan reward per blok Ethereum, ada pula jenis Hardfork lain yang akan diaplikasikan dalam jaringan. Peningkatan tambahan yang dimaksud adalah Hardfork St. Petersburg, yang dijadwalkan akan terjadi bersamaan dengan Constantinople. Karena ada dua patch yang akan dilakukan dalam satu waktu, pembaruan kali ini akan sedikit berbeda dan rumit. Menurut tim pengembang, dua Hardfork tersebut diharapkan mampu menghilangkan kerentanan yang mungkin muncul kembali.
