EUR/USD 1.079   |   USD/JPY 153.520   |   GBP/USD 1.259   |   AUD/USD 0.663   |   Gold 2,316.02/oz   |   Silver 27.50/oz   |   Wall Street 38,852.27   |   Nasdaq 16,349.25   |   IDX 7,421.21   |   Bitcoin 63,161.95   |   Ethereum 3,062.73   |   Litecoin 80.79   |   USD/JPY naik ke dekat 154.00 di tengah membaiknya dolar As, 1 jam lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/USD: Pembeli Pound Sterling ragu-ragu karena level kunci masih kokoh, 1 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Pound Sterling kembali melemah saat fokusnya bergeser ke keputusan kebijakan moneter BoE, 1 jam lalu, #Forex Fundamental   |   RBA mempertahankan pengaturan kebijakan, pasar mencermati komentar para gubernur bank sentral, 1 jam lalu, #Forex Fundamental   |   PT Indika Energy Tbk. (INDY) menetapkan dividen tunai sebesar $30 juta atau sekitar Rp480 miliar, 8 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Harga saham PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) atau Mitratel naik 3.6% ke level Rp575 per unit, 8 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Remala Abadi Tbk. (DATA) naik 34.04% atau nyaris menyentuh ARA usai resmi mencatatkan saham perdana di BEI pada hari ini, 8 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 stabil di 5,205, sementara Nasdaq 100 turun sedikit menjadi 18,184 pada pukul 19:33 ET (23:33 WIB). Dow Jones datar di 38,991, 8 jam lalu, #Saham AS

Harga Emas Berusaha Naik Selagi Suku Bunga AS Diragukan

Penulis

Harga emas berupaya mendaki dengan didukung oleh pelemahan Dolar AS karena menipisnya keyakinan pasar akan prospek kenaikan suku bunga AS tahun ini.

Seputarforex.com - Harga emas berupaya mendaki pada awal perdagangan hari Senin ini (14/Mei), didukung oleh pelemahan Dolar AS karena menipisnya keyakinan pasar akan prospek kenaikan suku bunga AS sebanyak lebih dari tiga kali dalam tahun 2018. Saat berita ditulis, harga Emas Futures di COMEX New York telah naik 0.10% ke USD1319.6. Namun, harga Emas Antam justru turun dari Rp658,000 ke Rp655,000 per gram, dengan buyback dipatok pada Rp587,000 per gram.

 

Harga Emas Berusaha Naik Selagi Suku

 

 

Pada hari Kamis, data inflasi konsumen AS yang dirilis gagal mencapai ekspektasi pasar. Sehari kemudian, Presiden Federal Reserve St. Louis, James Bullard, mengatakan bahwa suku bunga boleh jadi telah mencapai level "netral" yang tak lagi menstimulasi perekonomian. Komentar tersebut dimaknai sebagi pernyataan berbias dovish, karena mengindikasikan keengganannya untuk menaikkan suku bunga lebih dari yang telah diproyeksikan.

Faktor-faktor tersebut makin membebani kurs Dolar. Indeks Dolar AS (DXY) melorot lagi sebesar 0.12% ke 92.44 pada perdagangan intraday, setelah merosot dua hari beruntun sejak Kamis lalu. Pada gilirannya, pelemahan Dolar AS disambut baik oleh komoditas logam yang diperdagangkan dalam mata uang ini, termasuk Emas. Sedangkan dari sisi geopolitik, harga Emas ditopang situasi di Timur Tengah, meskipun konflik di Semenanjung Korea menunjukkan titik terang.

Presiden AS Donald Trump telah mengkonfirmasi bahwa ia akan berjumpa dengan Kim Jong-Un di Singapura bulan depan. Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menyatakan bahwa AS akan setuju mencabut sanksi atas Korea Utara jika mereka mau melucuti semua program senjata nuklirnya.

Perbaikan situasi di Semenanjung Korea diimbangi oleh kecemasan di Timur Tengah. Ada ekspektasi kalau permintaan logam mulia bakal meningkat setelah Presiden AS Donald Trump menyatakan akan mengenakan sanksi lagi atas Iran. Data Commodity Futures Trading Commission (CFTC) terbaru menunjukkan ada kenaikan tipis jumlah pertaruhan bullish spekulan atas emas dari 106.8k ke 107.4k dalam periode sepekan yang berakhir tanggal 8 Mei.

283647
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.