EUR/USD 1.076   |   USD/JPY 152.880   |   GBP/USD 1.254   |   AUD/USD 0.661   |   Gold 2,301.51/oz   |   Silver 26.56/oz   |   Wall Street 38,664.73   |   Nasdaq 15,840.96   |   IDX 7,134.72   |   Bitcoin 62,889.84   |   Ethereum 3,103.54   |   Litecoin 81.93   |   Penutupan mingguan GBP/USD di atas 1.2550 dapat menarik pembeli, 17 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Pound Sterling bergerak lebih tinggi dengan perhatian tertuju pada NFP AS, 17 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Dolar AS melanjutkan pelemahan karena pasar menunggu data pekerjaan utama, 17 jam lalu, #Forex Fundamental   |   USD/CHF kehilangan daya tarik di bawah level 0.9100, menantikan data NFP, 17 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Dow Jones Industrial Average ditutup naik 0.85% ke 38,225, S&P 500 juga menguat 0.91% ke 5,064, dan Nasdaq menanjak 1.51% ke 15,840, 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT United Tractors Tbk. (UNTR) menjadwalkan cum dividen pada hari ini, Jumat (3/Mei), 1 hari, #Saham Indonesia   |   BEI menyetop perdagangan saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) mulai hari ini, 1 hari, #Saham Indonesia   |   Shutterstock, Inc (NYSE: NYSE:SSTK) telah merilis laporan keuangan Q1/2024, melampaui ekspektasi pendapatan dan EBITDA dengan angka $214 juta dan $56 juta, 1 hari, #Saham AS

Harga Emas Dikerek Kondisi Politik Dan Data Ekonomi AS

Penulis

Harga emas merangkak naik sejalan dengan pelemahan kurs Dolar setelah rilis data New York Manufacturing Index kemarin yang negatif dan jauh di bawah ekspektasi pasar.

Seputarforex.com- Kekacauan kondisi politik AS dan pelemahan kurs Dolar karena data manufaktur AS yang menurun, mendorong harga emas di sesi Asia pada hari Selasa (16/05) naik. Adanya kekhawatiran pelaku pasar tentang potensi geopolitik karena uji coba rudal Korut juga masih membuat harga emas di sesi pagi ini meningkat.

Harga emas naik karena kondisi politik dan data ekonomi as


Rilis Data Indeks Manufaktur New York Merosot

Federal Reserve New York pada hari Senin malam kemarin menyatakan bahwa barometer aktivitas bisnis di New York secara tak terprediksi merosot. Data Indeks Manufaktur New York anjlok ke angka negatif untuk pertama kalinya sejak bulan Oktober tahun lalu, sebelum pemilu Presiden AS. Indeks data tersebut ambruk jauh di bawah ekspektasi yakni ke -1.0 dari sebelumnya di bulan April 5.2.

Para analis meyakini bahwa penurunan indeks itu bisa jadi karena kemunduran di sektor manufaktur yang signifikan. Selain itu, penurunan indeks ini kemungkinan besar sebagai akibat dari optimisme investor terkait dengan stimulus fiskal yang telah memudar. Hal tersebut mengingat pasar menilai pemerintah AS saat ini terlalu lambat dalam membuat aturan yang berhubungan dengan sektor ekonomi.

Pelemahan data manufaktur tersebut menambah dorongan harga emas untuk meningkat lagi setelah pada sesi sebelumnya harga si kuning terangkat oleh rilis data retail sales AS yang mengecewakan.

"Pelemahan rilis data ekonomi AS, ditambah langkah Donald Trump yang sulit diprediksi serta kecemasan tentang potensi geopolitik global karena tindakan Korut membuat harga emas bergerak naik lagi," ucap Ole Hansen, Kepala Analis Komoditas di Saxo Bank.

Saat berita ini diturunkan, harga emas spot mengalami kenaikan sebesar 0.30 persen ke kisaran harga 1,234 Dolar AS dan harga emas berjangka pada Comex New York Mercantile Exchange merangkak ke level 1,234 Dolar AS per troy ons. Sedangkan harga emas batangan pecahan 1 gram bersertifikat Logam Mulia turut menanjak menjadi di level Rp 580,000 dan harga buy back di harga Rp 521,000.

278925
Penulis

Pernah menempuh pendidikan di Fakultas Sastra, jurusan Sastra Inggris konsentrasi Linguistik, Unversitas Negeri Malang. Menyukai bidang kepenulisan dan dunia penerjemahan ekonomi dan bisnis sejak tahun 2013 silam. Saat ini menjadi jurnalis di Seputarforex yang bertanggung jawab untuk menulis berita emas dunia, forex, dan saham.