EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,335.33/oz   |   Silver 27.67/oz   |   Wall Street 38,085.80   |   Nasdaq 15,611.76   |   IDX 7,062.02   |   Bitcoin 64,481.71   |   Ethereum 3,156.51   |   Litecoin 83.80   |   PT PLN (Persero) segera melantai ke Bursa Karbon Indonesia alias IDX Carbon, dengan membuka hampir 1 juta ton unit karbon, 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk. (SMAR) meraih fasilitas pinjaman dari Bank BNI (BBNI) senilai $250 juta, 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Induk perusahaan Google, Alphabet Inc (NASDAQ: GOOGL), menguat sekitar 12%, mencapai rekor tertinggi di sekitar $174.70, 5 jam lalu, #Saham AS   |   Nasdaq naik 1.2% menjadi 17,778, sementara S&P 500 naik 0.8% menjadi 5,123 pada pukul 18.49 ET (22.49 WIB). Dow Jones Futures naik 0.1% menjadi 38,323, 5 jam lalu, #Saham AS

Harga Emas Konsolidasi Di Kisaran 1,290

Penulis

Meski naik di sesi perdagangan malam ini, harga emas masih konsolidasi di level tinggi dua setengah pekan.

Seputarforex.com - Secara khusus, harga emas ditopang oleh melemahnya Dolar akibat politik AS, dan data ekonomi China yang menunjukkan kemerosotan ekspor. Sedangkan secara umum, penguatan harga emas terkonsolidasi karena pernyataan dovish dari Ketua The Fed di akhir pekan lalu, bahwa bank sentral akan bersabar untuk menaikkan suku bunga tahun ini.

Harga emas spot naik 0.21 persen ke $1,290.20 per ounce pada pukul 22:56 WIB. Sedangkan harga emas futures naik 0.1 persen menjadi $1,291. Grafik Daily XAU/USD di bawah ini menunjukkan kenaikan 0.31 persen ke 1291.32:

xau

 

Government Shutdown AS Dan Memburuknya Ekspor China

Harga emas ditopang oleh USD yang melemah bersama dengan pasar saham AS. Government Shutdown sebagian di AS yang masih berlangsung hingga hari ini, menjadi yang terlama sepanjang sejarah. Pokok permasalahan masih seputar anggaran untuk pembangunan tembok perbatasan AS-Meksiko yang diusulkan Presiden Donald Trump.

Selain itu, Ekspor China jatuh ke level terendah dalam lebih dari dua tahun terakhir di bulan Desember 2018. Tak hanya ekspor, impor China pun terkontraksi signifikan. Hal ini turut berkontribusi menunjang harga emas, karena pasar khawatir jika kondisi penurunan di ekspor dan impor China merupakan konfirmasi dari melambatnya pertumbuhan global.

 

Pandangan Analis

Menurut analis INTL FCStone, Edward Meir, fakta bahwa saham-saham AS dibuka melemah serta turunnya data-data makro perdagangan China hari ini, telah membantu emas untuk menguat. Ia menambahkan, fenomena tersebut menunjukkan indikasi bahwa kondisi ekonomi China mungkin akan kian memburuk dalam tahun ini.

Senada dengan Meir, Walter Pehowich, analis dari Dillon Gage Metals, mengatakan bahwa kondisi fundamental saat ini memang wajar untuk membuat para investor lari ke emas.

"Jika Government Shutdown sebagian berlanjut, maka hal itu akan membebani harga ekuitas, sehingga membuat lebih banyak investor masuk ke pasar emas dan obligasi," kata Pehowich dalam catatan yang dikutip oleh Reuters.

286999
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.