Harga emas pada hari Kamis (23/06) di sesi perdagangan Asia melemah seiring dengan hasil referendum Brexit di Inggris yang kemungkinan akan ketat walaupun sentimen tetap mengarah ke "Bremain". Sedangkan selama sesi perdagangan semalam, harga emas turun signifikan ke level harga terendahnya selama dua minggu. Sedangkan saat berita ini ditulis, XAU/USD diperdagangkan pada kisaran level harga 1,265 dolar AS.
Sementara itu, pada Comex Mercantile New York Exchange, harga emas futures untuk pengiriman bulan Agustus mengalami penurunan sebesar 0.20 persen menjadi 1,267 dolar AS per troy ons. Sedangkan perak futures untuk pengiriman bulan September turun sebesar 0.13 persen ke 17.29 dolar AS per troy ons dan tembaga futures turun ke 2.131 dolar AS per pound, turun sebesar 0.23 persen.
Referendum Brexit
Dalam kurun waktu beberapa bulan ini, beberapa politisi dan ekonom seperti Perdana Menteri Inggris, David Cameron, Chancellor Jerman, Angela Merkel dan Direktur IMF, Christine Lagarde sebelumnya sudah mengeluarkan peringatan dengan jelas terkait dengan konsekuensi dan dampak Brexit. Namun, pimpinan Majelis Rendah Chris Grayling, Sekertaris Negara bidang kebudayaan John Whittingdale, serta mantan walikota London Boris Johnson, mendukung Inggris agar keluar dari Uni Eropa.
Selain itu, ketua the Fed dalam pidatonya di Washington D.C menegaskan bahwa keluarnya Inggris dari Uni Eropa akan memberikan efek dan konsekuensi serius terhadap perekonomian global dan pasar finansial.
Meskipun demikian, hasil referendum Brexit yang menyatakan Inggris keluar dari Uni Eropa akan membuat harga emas cenderung bullish. Kondisi tersebut terjadi seiring dengan para investor yang lebih memilih aset safe haven seperti logam mulia emas karena ketakutan mereka terkait dengan dampak Brexit yang bisa jadi akan menyebabkan resesi di seluruh Zona Euro.
