EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,335.33/oz   |   Silver 27.67/oz   |   Wall Street 38,085.80   |   Nasdaq 15,611.76   |   IDX 7,105.08   |   Bitcoin 64,481.71   |   Ethereum 3,156.51   |   Litecoin 83.80   |   PT PLN (Persero) segera melantai ke Bursa Karbon Indonesia alias IDX Carbon, dengan membuka hampir 1 juta ton unit karbon, 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk. (SMAR) meraih fasilitas pinjaman dari Bank BNI (BBNI) senilai $250 juta, 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Induk perusahaan Google, Alphabet Inc (NASDAQ: GOOGL), menguat sekitar 12%, mencapai rekor tertinggi di sekitar $174.70, 4 jam lalu, #Saham AS   |   Nasdaq naik 1.2% menjadi 17,778, sementara S&P 500 naik 0.8% menjadi 5,123 pada pukul 18.49 ET (22.49 WIB). Dow Jones Futures naik 0.1% menjadi 38,323, 5 jam lalu, #Saham AS

Harga Emas Naik, Investor Awasi AS-China Yang Kian Dekati Deadline

Penulis

Harga emas naik menuju level tinggi mingguannya, di tengah perkembangan negosiasi dagang AS-china yang kian mendekati tenggat waktu.

Seputarforex.com - Pada sesi perdagangan Jumat (22/Februari) malam, harga emas naik menuju level tinggi mingguannya. Para trader yang mengantisipasi perkembangan negosiasi dagang AS-China, memilih untuk membeli emas sebagai aset safe haven. Seperti yang tampak dalam grafik harian di bawah ini, harga emas naik 0.44 persen ke level 1329.20, memantul naik dari penurunan yang terbentuk sehari sebelumnya.

xu

Sementara itu, harga emas futures di Comex New York naik 0.3 persen ke $1,331.55 per ounce pada pukul 22:10 WIB, setelah terjadi kemerosotan 1.5 persen pada hari Kamis kemarin.

Presiden AS Donald Trump diekspektasikan akan bertemu dengan Wakil PM Liu He malam ini. Pasalnya, AS dan China sudah terdesak oleh tenggat waktu gencatan perang dagang yang akan berakhir pada tanggal 1 Maret mendatang. Apabila negosiasi gagal, maka AS mengancam akan menaikkan bea impor menjadi 25 persen.

 

Jeda Fed Hike Turut Pengaruhi Harga Emas

Selain isu perang dagang, harga emas juga didongkrak oleh isu penghentian kenaikan suku bunga The Fed yang melemahkan Dolar AS. Malam ini, sejumlah pejabat tinggi bank sentral AS tersebut dijadwalkan untuk menyampaikan pidato, yang diekspektasikan akan membahas jeda kenaikan suku bunga The Fed.

Kemarin, Presiden The Fed untuk wilayah St. Louis, James Bullard, mengatakan bahwa Federal Reserve kemungkinan sudah mendekati akhir dari rangkaian kenaikan suku bunga. Pernyataan bernada dovish tersebut sempat menekan Dolar AS, terlebih karena Bullard memiliki hak suara dalam FOMC tahun ini. Baca juga: Bullard FED Kenaikan Suku Bunga Dan Pemangkasan Neraca Hampir Berakhir.

Ronan Manly, analis logam mulia di Bullion Star Singapura berpendapat jika pergerakan Dolar dan isu The Fed memang berperan penting dalam dinamika harga emas. Namun, ia juga mempehitungkan faktor teknikal.

"Lintasan Dolar AS dan pernyataan dari The Fed jelas akan mengambil peran dalam harga emas, tetapi fokus logam tersebut saat ini lebih kepada level-level kunci ketimbang event-event kunci," kata Ronan Manly.

"Target utamanya masih secara teknikal (yakni) area-area penting antara $1,350 dan $1,360 ke atas, yang mana akan menjadi level tinggi satu tahun," lanjut Manly.

287506
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.