EUR/USD 1.071   |   USD/JPY 156.020   |   GBP/USD 1.253   |   AUD/USD 0.652   |   Gold 2,302.37/oz   |   Silver 26.90/oz   |   Wall Street 38,225.66   |   Nasdaq 15,840.96   |   IDX 7,117.43   |   Bitcoin 59,123.43   |   Ethereum 2,988.17   |   Litecoin 80.12   |   EUR/JPY diperdagangkan lebih tinggi di sekitar 166.00 di tengah membaiknya sentimen risiko, 15 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CAD turun ke dekat level 1.3700 di tengah harga minyak mentah yang lebih tinggi, sentimen Risk-On, 15 jam lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/USD naik mendekati level 1.2550 dengan ekspektasi pergeseran momentum, 15 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CHF tetap berada di bawah tekanan jual di bawah level 0.9150 menyusul data IHK Swiss, 15 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) optimistis bakal membukukan marketing sales Rp9.5 triliun sepanjang tahun ini, 22 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Starbucks (NASDAQ:SBUX) anjlok 15.9% setelah jaringan kopi ini memangkas proyeksi penjualannya karena membukukan penurunan pertama dalam penjualan dalam hampir tiga tahun terakhir, 22 jam lalu, #Saham AS   |   Saham Amazon.com (NASDAQ: AMZN) naik 2.2% karena hasil kuartalan yang lebih baik dari perkiraan, 22 jam lalu, #Saham AS   |   Pendapatan trivago di Q1 2024 menunjukkan penurunan sebesar 9% YoY, 22 jam lalu, #Saham AS

Harga Emas Naik Kembali Pasca Aksi Jual Masif Akhir Pekan Lalu

Penulis

Setelah terpelanting di sesi perdagangan akhir pekan lalu, harga emas mulai koreksi naik di sesi perdagangan Senin (02/Maret) malam.

Seputarforex.com - Bertambahnya ekspektasi akan pelonggaran moneter The Fed dan sejumlah bank sentral lainnya, menjadi penyangga harga emas di sesi perdagangan awal pekan ini. Harga emas spot naik 0.4 persen ke $1,591.84 per ounce pada pukul 18:40 GMT, sementara harga emas futures sudah melesat 1.8 persen ke $1,594.80. Kenaikan harga emas juga sudah tampak dalam grafik XAU/USD berikut ini, mencapai 0.15 persen ke $1,588.02. Padahal, harga sempat jatuh 3.59 persen dari level tinggi 1,649.4 pada akhir minggu lalu.

xauusd

 

Aksi Sell-Off Tak Pudarkan Fungsi Emas Sebagai Safe Haven

Jumat lalu, harga emas turun tajam akibat aksi jual dan likuidasi masif yang dilakukan oleh para trader terhadap aset-aset high-risk di pasar finansial. Menurut Gavin Wendt, fenomena tersebut justru menunjukkan bahwa emas memang aset safe haven sejati.

Sebagai aset andalan di kala situasi global bergejolak secara ekstrem, khususnya saat kepanikan akan merebaknya wabah Corona saat ini, para investor punya hak untuk menjual emas sebagai tambahan dana demi mengganti kerugian dan margin call yang mereka lakukan di pasar lain.

Ryan McKay dari TD Securities mengutarakan, "Kita sudah menyaksikan sedikit pemulihan (harga emas) dari minggu lalu, (ketika) terjadi aksi jual besar-besaran untuk menggerakkan likuiditas dan melindungi margin."

Hal semacam ini juga pernah terjadi saat krisis finansial tahun 2008 silam. Namun setelahnya, emas akan kembali gemilang. Dalam jangka pendek, Gavin Wendt berpendapat jika kenaikan harga emas tidak akan terlalu signifikan.

 

Harapan Dari Rate Cut Bank Sentral

Menurut Ryan McKay, tingginya ekspektasi akan pemotongan suku bunga The Fed dan bank-bank sentral lainnya menawarkan support yang bagus bagi logam mulia. Analisis ini senada dengan George Gero dari RBC Wealth Management, yang mencatat bahwa sinyal Rate Cut The Fed pada tanggal 18 Maret mendatang menaikkan daya tarik emas sebagai safe haven. Lagipula, masalah-masalah geopolitik di AS, Israel, Amerika Selatan, Yunani, Zona Euro, dan Timur Tengah, membuat para investor tak punya banyak pilihan aset aman selain emas.

Dolar AS yang semakin melemah hari ini turut mendukung pemulihan harga emas. Menurut Stephen Innes, analis dari AxiCorp, korelasi negatif antara mata uang AS dan emas sudah muncul kembali, khususnya setelah setelah daya tarik Dolar AS sebagai safe haven mulai memudar.

292189
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.