Advertisement

iklan

AUD/USD bullish menguji garis SMA 200, NFP AS masih ditunggu, 11 jam lalu, #Forex Teknikal   |   IHSG dibuka menghijau pada level 7,144 pada perdagangan hari ini. Hingga akhir sesi I, penguatannya meningkat ke 7,165.54, 12 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Michelle Gass akan gantikan Chip Bergh sebagai CEO Levi Strauss & Co. pada 29 Januari 2024 mendatang, 12 jam lalu, #Saham AS   |   Blackstone Inc. (NYSE: BX) gandeng Digital Realty (NYSE: DLR) untuk bangun empat pusat data hyperscale baru, 12 jam lalu, #Saham AS   |   Posisi PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) sebagai emiten terbesar BEI tersalip oleh PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) yang berhasil catat kapitalisasi pasar sampai Rp1,083 triliun, 12 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Yen Jepang tetap kuat di tengah harapan Pivot BoJ, meski angka PDB lebih lemah, 13 jam lalu, #Forex Fundamental   |   GBP/USD bertahan di bawah level 1.2600 jelang Data NFP AS, 13 jam lalu, #Forex Teknikal   |   NZD/USD kehilangan momentum di bawah level 0.6170, mata tertuju pada Data NFP AS, 13 jam lalu, #Forex Teknikal
Selengkapnya

Harga Emas Terjun Akibat Komentar Hawkish Fed

Penulis

Para pejabat The Fed yang masih mempertahankan sikap hawkish mendorong harga emas turun. Selanjutnya, pasar akan menunggu rilis inflasi PCE AS.

Advertisement

iklan

Advertisement

iklan

Seputarforex - Harga emas turun drastis di sesi perdagangan Selasa (26/September) malam. Emas spot tumbang 0.8% ke $1901.16 per ounce, emas futures di Comex New York melemah dengan persentase yang sama ke posisi $1920.70, dan grafik XAU/USD berikut ini menunjukkan penurunan harga emas 0.76% ke $1901.31.

Harga emas turun akibat pernyataan hawkish the fed

Penurunan harga emas cukup tajam terjadi sejak kemarin, sebagian besar dipicu oleh hawkishnya komentar para pejabat The Fed. Neel Kashkari, Presiden The Fed Minneapolis, kemarin mengatakan bahwa suku bunga mungkin harus naik lagi dan dipertahankan "lebih tinggi dalam waktu lebih lama" hingga inflasi benar-benar turun sampai tingkat 2%.

Senada, Austan Goolsbee selaku presiden The Fed wilayah Chicago menilai bahwa risiko suku bunga tinggi lebih rendah ketimbang inflasi yang terlalu panas. Komitmen moneter ketat bank sentral harus dilanjutkan sampai inflasi mencapai target 2%.

Emas tak berkutik karena terbebani prospek suku bunga tinggi yang lebih menguntungkan Dolar. Edward Moya dari OANDA juga berkomentar bahwa para pelaku pasar saat ini belum ingin menggunakan emas sebagai safe haven. Mereka akan menunggu hingga risiko overtightening The Fed dan perlambatan ekonomi naik sebelum membeli emas.

Moya melanjutkan bahwa pasar kini tinggal menunggu konfirmasi data inflasi PCE yang akan dirilis Jumat besok. Jika hasilnya masih lebih tinggi dari ekspektasi, maka emas berpotensi makin tersungkur ke bawah support kunci $1900. Untuk saat ini, konsensus memproyeksikan inflasi PCE inti tidak berubah secara bulanan di 0.2%. Sementara itu, data tahunan diekspektasikan melemah dari 4.2% ke 3.9%.

Sementara secara teknikal, analis Fawad Razaqzada dari City index mengatakan bahwa bearish emas akan mengawasi liquidity resting di bawah $1900 dan berlanjut ke $1885.

Download Seputarforex App

299805
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.