EUR/USD 1.071   |   USD/JPY 156.020   |   GBP/USD 1.253   |   AUD/USD 0.652   |   Gold 2,300.87/oz   |   Silver 26.91/oz   |   Wall Street 38,098.47   |   Nasdaq 15,605.48   |   IDX 7,117.43   |   Bitcoin 58,254.01   |   Ethereum 2,969.78   |   Litecoin 80.10   |   EUR/JPY diperdagangkan lebih tinggi di sekitar 166.00 di tengah membaiknya sentimen risiko, 7 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CAD turun ke dekat level 1.3700 di tengah harga minyak mentah yang lebih tinggi, sentimen Risk-On, 7 jam lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/USD naik mendekati level 1.2550 dengan ekspektasi pergeseran momentum, 7 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CHF tetap berada di bawah tekanan jual di bawah level 0.9150 menyusul data IHK Swiss, 7 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) optimistis bakal membukukan marketing sales Rp9.5 triliun sepanjang tahun ini, 14 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Starbucks (NASDAQ:SBUX) anjlok 15.9% setelah jaringan kopi ini memangkas proyeksi penjualannya karena membukukan penurunan pertama dalam penjualan dalam hampir tiga tahun terakhir, 14 jam lalu, #Saham AS   |   Saham Amazon.com (NASDAQ: AMZN) naik 2.2% karena hasil kuartalan yang lebih baik dari perkiraan, 14 jam lalu, #Saham AS   |   Pendapatan trivago di Q1 2024 menunjukkan penurunan sebesar 9% YoY, 14 jam lalu, #Saham AS

Inflasi Tinggi, NZD/USD Beranjak Dari Rentang Terendah

Penulis

NZD/USD meroket lebih dari 1 persen hingga menjejak kisaran 0.5700-an di tengah kondisi pasar yang relatif kondusif.

Seputarforex - NZD/USD mendadak jadi primadona pasar pada sesi Asia hari Selasa (18/Oktober). Data inflasi New Zealand menggenjot kurs Kiwi, sementara sentimen pasar global yang relatif lebih kondusif pada awal pekan juga suportif bagi Comdoll. Dolar New Zealand meroket lebih dari 1 persen terhadap dolar AS hingga menjejak kisaran 0.5700-an, sekaligus menguat sekitar 0.75 persen terhadap dolar Australia.

NZDUSD DailyGrafik NZD/USD Daily via TradingView

Badan Statistik New Zealand melaporkan bahwa laju inflasi meningkat 2.2 persen (Quarter-over-Quarter) pada kuartal ketiga tahun ini. Pertumbuhan tersebut jauh lebih tinggi daripada kenaikan 1.6 persen yang diperkirakan oleh konsensus, maupun peningkatan 1.7 persen pada kuartal sebelumnya.

Inflasi New Zealand dalam basis tahunan tercatat 7.2 persen, tetap menghuni rentang tertinggi dalam 32 tahun terakhir. Padahal, konsensus sebelumnya memperkirakan inflasi melambat dari 7.3 persen pada kuartal kedua menjadi 6.6 persen pada kuartal ketiga.

Bank sentral New Zealand (RBNZ) merupakan bank sentral utama pertama yang menaikkan suku bunga pasca pandemi COVID-19. Dalam satu tahun terakhir, mereka telah mengerek suku bunga sebanyak total 400 basis poin, dari yang semula di bawah 1 persen hingga menjadi 3.5 persen. Namun, upaya tersebut agaknya belum mampu menanggulangi inflasi yang terjadi akibat kenaikan harga BBM dan gangguan rantai pasokan.

Para analis kini memperkirakan RBNZ harus menaikkan suku bunga lagi dengan skala 75 basis poin ke tingkat 4.25 persen pada rapat kebijakan bulan November mendatang. Apabila terealisasi, "rate hike" itu akan membawa suku bunga New Zealand kembali ke level tertingginya sejak pasca krisis keuangan 2008.

Ekspektasi kenaikan suku bunga memicu penguatan kurs dolar New Zealand pagi ini. Selain itu, ada pula harapan untuk kondisi ekonomi yang lebih baik daripada ekspektasi sebelumnya. Pengetatan kebijakan moneter New Zealand sejauh ini telah berimbas pada perlambatan pertumbuhan, tetapi data-data cenderung menampilkan kinerja lebih baik daripada perkiraan konsensus.

Data GDP New Zealand tercatat naik 0.4 persen (Year-on-Year) pada kuartal II/2022. Angka tersebut surut dari pertumbuhan 1 persen yang dialaminya pada kuartal pertama, tetapi lebih unggul daripada perkiraan konsensus yang hanya 0.2 persen.

Terlepas dari itu, pergerakan NZD/USD berikutnya kemungkinan tetap akan lebih dipengaruhi oleh dinamika dolar AS dan fluktuasi sentimen pasar global. Sebagai mata uang berbasis komoditas lunak, dolar Kiwi mudah terseret oleh gejolak dan kepanikan pasar.

Download Seputarforex App

298401
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.