EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,335.33/oz   |   Silver 27.43/oz   |   Wall Street 38,085.80   |   Nasdaq 15,611.76   |   IDX 7,115.99   |   Bitcoin 64,481.71   |   Ethereum 3,156.51   |   Litecoin 83.80   |   PT PLN (Persero) segera melantai ke Bursa Karbon Indonesia alias IDX Carbon, dengan membuka hampir 1 juta ton unit karbon, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk. (SMAR) meraih fasilitas pinjaman dari Bank BNI (BBNI) senilai $250 juta, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Induk perusahaan Google, Alphabet Inc (NASDAQ: GOOGL), menguat sekitar 12%, mencapai rekor tertinggi di sekitar $174.70, 2 jam lalu, #Saham AS   |   Nasdaq naik 1.2% menjadi 17,778, sementara S&P 500 naik 0.8% menjadi 5,123 pada pukul 18.49 ET (22.49 WIB). Dow Jones Futures naik 0.1% menjadi 38,323, 2 jam lalu, #Saham AS

Inflasi Zona Euro Lampaui Target ECB, EUR/USD Uji 1.1900

Penulis

Eurostat melaporkan bahwa pertumbuhan inflasi konsumen Zona Euro mencapai 2.2 persen (Year-on-Year) pada periode Juli 2021, terutama berkat kenaikan harga bahan bakar.

Seputarforex - Reli Euro memperoleh energi tambahan kemarin gegara depresiasi greenback pasca-FOMC. EUR/USD mempertahankan posisi tertinggi sebulannya pada kisaran 1.1905 seusai rilis data preliminer GDP dan inflasi Zona Euro hari ini (30/Juli), meski momentumnya agak melambat.

EURUSD DailyGrafik EUR/USD Daily via Tradingview.com

Eurostat melaporkan bahwa pertumbuhan inflasi konsumen Zona Euro mencapai 2.2 persen (Year-on-Year) pada periode Juli 2021, terutama berkat kenaikan harga bahan bakar. Angka tersebut lebih tinggi dari estimasi konsensus yang hanya sebesar 2.0 persen, sekaligus melampaui target bank sentral Eropa (ECB).

Laju inflasi Zona Euro diperkirakan bakal terus terakselerasi dalam bulan-bulan mendatang. Laju inflasi kemungkinan mencapai puncaknya pada 2.5 persen atau lebih tinggi lagi di akhir tahun.

Meski demikian, para pejabat ECB kemungkinan takkan menghiraukan lonjakan inflasi Zona Euro tahun ini. ECB sebelumnya telah memeringatkan bahwa lonjakan inflasi tahun ini kemungkinan bersifat temporer. Faktor-faktor di balik lonjakan inflasi tersebut kemungkinan memudar tahun depan, misalnya pajak dan harga minyak mentah yang tinggi. Karenanya, ECB telah menegaskan akan mempertahankan kebijakan suku bunga maupun Quantitative Easing dalam kurun waktu cukup lama.

Sementara itu, laporan GDP Zona Euro menampilkan kinerja bervariasi. Perekonomian kawasan tumbuh 2.0 persen pada kuartal II/2021, atau meningkat 13.7 persen dibandingkan kuartal II/2020. Laju GDP Zona Euro kuartalan maupun tahunan sama-sama mengungguli estimasi pasar, tetapi pertumbuhan GDP di beberapa negara anggota justru meleset dari ekspektasi.

Data GDP Jerman -negeri berekonomi terbesar di Zona Euro- hanya meningkat 1.5 persen, alias gagal memenuhi ekspektasi pasar yang dipatok pada 2.0 persen. Sedangkan GDP Italia, Prancis, dan Spanyol kompak melampaui ekspektasi.

Download Seputarforex App

296136
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.