EUR/USD 1.079   |   USD/JPY 153.520   |   GBP/USD 1.259   |   AUD/USD 0.663   |   Gold 2,327.05/oz   |   Silver 27.64/oz   |   Wall Street 38,852.27   |   Nasdaq 16,349.25   |   IDX 7,421.21   |   Bitcoin 63,161.95   |   Ethereum 3,062.73   |   Litecoin 80.79   |   NFP yang lebih lemah dan sikap dovish Powell dapat merevitalisasi penjual dolar As, 16 jam lalu, #Forex Fundamental   |   USD/CHF melayang di sekitar level 0.9050 jelang pernyataan ketua SNB Jordan, 16 jam lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/USD belum berhasil melewati rintangan utama di sekitar level 1.2550, 16 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CAD tetap bertahan di bawah level 1.3700, fokus pada pidato the Fed, data IMP Kanada, 16 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Edwin Soeryadjaya diam-diam kembali beli saham PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG) sebesar 2.05 juta lembar, 23 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk. (JTPE) mencatatkan pertumbuhan pesanan pembuatan E-KTP pada kuartal I/2024 hingga 13.5 juta unit, 23 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Nusantara Gemilang Tbk. (CGAS) membukukan pendapatan sebesar Rp130.41 miliar pada kuartal I/2024, naik 34.95%, 23 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 naik 0.2% menjadi 5,162, sementara Nasdaq 100 naik 0.1% menjadi 18,019 pada pukul 19:18 ET (23:18 GMT). Dow Jones naik 0.2% menjadi 38,897, 23 jam lalu, #Saham AS

Jelang Rapat BoJ, USD/JPY Mendaki Ke Level Tertinggi Sepekan

Penulis

USD/JPY menguat akibat rumor bahwa BoJ akan memangkas proyeksi ekonomi, sementara Dolar AS didongkrak oleh kenaikan yield obligasi dan koreksi Poundsterling.

Pasangan mata uang USD/JPY meroket 0.4 persen ke kisaran level tertinggi sepekan pada level 111.60, sementara indeks Dolar AS (DXY) menanjak sekitar 0.2 persen ke level 96.69 dalam akhir sesi Asia hari Kamis ini (14/Maret). Yen Jepang juga melemah terhadap Euro dan Poundsterling, sehubungan dengan merebaknya rumor bahwa pemerintah Jepang akan memangkas outlook ekonominya tahun ini.

USD/JPY Mendaki Ke Level Tertinggi Sepekan Jelang Rapat BoJ

Menurut FXStreet, pemerintah Jepang kini tengah mempertimbangkan untuk menurunkan ekspektasi pertumbuhan dalam laporan penilaian ekonomi bulanannya karena jatuhnya ekspor dan penurunan permintaan dari China. Hal itu cenderung menekan Yen Jepang di tengah lesunya permintaan akan aset Safe Haven dalam perdagangan hari ini. Di sisi lain, kenaikan yield obligasi pemerintah AS dan terkoreksinya Poundsterling justru meningkatkan permintaan atas Dolar AS.

Data makro terbaru menunjukkan bahwa laju inflasi tahunan Jepang telah jatuh menjadi hanya 0.2 persen (Year-on-Year) pada bulan Januari, level terendahnya sejak bulan Oktober 2017. Sementara itu, ekspor merosot drastis 8.4 persen (Year-on-Year) dalam periode yang sama, sehingga defisit neraca perdagangan Jepang membengkak dari 57 Miliar Yen menjadi 1,415.36 Yen.

Pelaku pasar akan mengamati rapat kebijakan bank sentral Jepang (Bank of Japan/BoJ) dan konferensi pers pada hari Jumat besok sekitar pukul 10:00-12:00 WIB. BoJ diperkirakan tetap mempertahankan suku bunga pada level -0.1 persen dan tidak mengubah besaran stimulus moneter. Namun, pergerakan USD/JPY dan Yen cross pairs dapat dipengaruhi oleh bias yang diekpresikan dalam pernyataan bank sentral dan pidato Gubernur Haruhiko Kuroda.

Selain itu, hasil voting mengenai penundaan Brexit yang akan diadakan parlemen Inggris nanti malam juga dapat memengaruhi sentimen risiko pasar, dan berimbas pula terhadap permintaan atas Yen. Patut diperhatikan bahwa Yen Jepang, Franc Swiss, dan Dolar AS termasuk tiga mata uang Safe Haven yang seringkali dicari oleh investor dan trader untuk mengantisipasi gejolak dalam pasar finansial global.

287752
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.