EUR/USD 1.079   |   USD/JPY 153.520   |   GBP/USD 1.259   |   AUD/USD 0.663   |   Gold 2,319.70/oz   |   Silver 27.41/oz   |   Wall Street 38,789.21   |   Nasdaq 16,156.33   |   IDX 7,135.89   |   Bitcoin 64,031.13   |   Ethereum 3,137.25   |   Litecoin 81.38   |   NFP yang lebih lemah dan sikap dovish Powell dapat merevitalisasi penjual dolar As, 5 jam lalu, #Forex Fundamental   |   USD/CHF melayang di sekitar level 0.9050 jelang pernyataan ketua SNB Jordan, 5 jam lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/USD belum berhasil melewati rintangan utama di sekitar level 1.2550, 5 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CAD tetap bertahan di bawah level 1.3700, fokus pada pidato the Fed, data IMP Kanada, 5 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Edwin Soeryadjaya diam-diam kembali beli saham PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG) sebesar 2.05 juta lembar, 12 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk. (JTPE) mencatatkan pertumbuhan pesanan pembuatan E-KTP pada kuartal I/2024 hingga 13.5 juta unit, 12 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Nusantara Gemilang Tbk. (CGAS) membukukan pendapatan sebesar Rp130.41 miliar pada kuartal I/2024, naik 34.95%, 12 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 naik 0.2% menjadi 5,162, sementara Nasdaq 100 naik 0.1% menjadi 18,019 pada pukul 19:18 ET (23:18 GMT). Dow Jones naik 0.2% menjadi 38,897, 12 jam lalu, #Saham AS

Kondisi Binis Australia Stabil Meski Sedikit Terganggu Ketidakpastian Pemilu

Penulis

Survei bulanan National Australia Bank (NAB) menunjukkan, kondisi bisnis Australia stabil di angka +10 pada bulan Mei. Sementara indeks kepercayaan bisnisnya, tergelincir dua poin ke posisi +3. AUD/USD sedikit tergelincir ke posisi 0.7384

Perusahaan-perusahaan Australia pada Selasa (14/Juni) pagi ini melaporkan peningkatan yang cukup mencolok dalam penjualan dan profitabilitas. Kondisi ini menunjukkan pemulihan ekonomi yang sedang berlangsung di sektor-sektor non pertambangan, memberikan dukungan pada bank sentral Australia untuk tidak memotong suku bunganya kembali.

dolar_australia
Survei bulanan National Australia Bank (NAB) terhadap 500 perusahaan menunjukkan, kondisi bisnis Australia stabil di angka +10 pada bulan Mei, di atas rata-rata indeks dalam beberapa waktu terakhir ini.

Sementara itu, indeks kepercayaan bisnisnya tergelincir dua poin ke posisi +3, kondisi ini kemungkinan merupakan refleksi dari ketidakpastian yang terjadi menjelang Pemilihan Umum Australia pada tanggal 2 Juli mendatang.


RBA Punya Alasan Pertahankan Suku Bunga

"Sektor jasa masih memimpin... sedangkan sektor manufaktur telah tertarik mundur dan sektor pertambangan (dan sektor-sektor yang terkait) masih tampak lemah," kata Alan Oster, Kepala Ekonom NAB.

"Secara umum, hasil ini menunjukkan bahwa aktivitas ekonomi Australia secara umum masih baik, dengan RBA yang lebih berfokus pada peningkatan outlook inflasi, dimana indikator-indikator inflasi dalam survei tersebut sedikit naik bulan ini."

Pertumbuhan biaya pembelian naik 0.7 persen dalam basis kuartalan, dari 0.3 persen, sedangkan pertumbuhan harga produk final sedikit melaju cepat 0.3 persen, dari sebelumnya 0.1 persen.

Bank Sentral Australia (RBA) tetap mempertahankan tingkat suku bunganya di level rendah 1.75 persen bulan Juni ini, mengambil jeda setelah memotong suku bunganya pada bulan Mei lalu setelah laporan CPI Australia yang sangat rendah.

Oster menambahkan, apabila hasil CPI pada kuartal dua nanti tak terlalu rendah ditambah dengan adanya kenaikan Dolar Australia, maka aktivitas non pertambangan akan menguat lagi bersama dengan stabilitas finansial dari rendanya tingkat suku bunga. Kondisi inilah yang berpotensi menjadi alasan bagi RBA untuk tetap mempertahankan tingkat suku bunganya.


AUD/USD Sedikit Selip

Laporan tersebut justru sedikit melemahkan Dolar Australia, dimana AUD/USD diperdagangkan pada posisi 0.7384 setelah laporan NAB dirilis. AUD/USD sudah mencetak penurunan sekitar 0.4 persen dari posisi 0.7414 yang tercapai di akhir pekan lalu.

266543
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.