Penguatan Yen kian menggila hingga sesi perdagangan Asia Kamis (07/04) pagi ini seiring dengan perburuan investor terhadap aset-aset safe haven dan keengganan pemerintah Jepang untuk melakukan intervensi terhadap mata uangnya, ditambah dengan Gubernur BoJ Haruhiko Kuroda yang menghindari pembicaraan lebih lanjut tentang mata uang dalam rapatnya dengan para kolega regional hari ini.
USD/JPY sudah menembus level 109.18 atau menurun 0.56 persen dalam perdagangan sebelumnya, dan mencapai posisi 09.217 pada saat berita ini ditulis. Yen kian perkasa terlebih setelah Dolar AS mengurangi laju penguatannya setelah rilisnya hasil rapat FOMC. Sedangkan EUR/JPY menurun 0.1 persen menuju angka 125.09 yen.
Kuroda Hanya Tegaskan Akan Tambah Pelonggaran Bila Perlu
Dalam pertemuannya dengan para manajer cabang Bank of Japan hari ini ada beberapa poin yang disampaikan oleh Kuroda melalui pidatonya:
- Perekonomian Jepang masih dalam jalur pemulihan yang moderat sesuai dengan tren, meskipun sedang berada di tengah lemahnya output ekspor.
- Perekonomian Jepang masih akan berekspansi secara moderat
- Inflasi konsumen masih akan berkisar di level nol
- Inflasi konsumen tetap berpeluang untuk mencapai target 2 persen
- Sistem finansial Jepang masih dapat dikendalikan dengan stabil
- BoJ akan mempertahankan suku bunga negatif hingga target inflasi 2 persen tercapai
- BoJ akan menambah kuantitas pelonggaran moneter dan kualitas pembelian aset serta pemotongan suku bunga jika dibutuhkan.
Dari poin-poin pernyataan Kuroda itu, jelas mengungkapkan bahwa pimpinan Bank Sentral ini menjaga sikap untuk tidak menyinggung masalah penguatan mata uang. Kemarin, PM Jepang Shinzo Abe bahkan secara jelas mengatakan bahwa pihaknya akan menahan diri untuk tidak mengintervensi penguatan Yen.
Pernyataan Abe tersebut diperkuat oleh pernyataan Menteri Keuangan Jepang yang menyebut rendahnya harga minyak merupakan faktor utama penguatan Yen karena para investor mencari safe-haven. Meski demikian, kementerian keuangan Jepang tetap akan mengawasi pergerakan pasar.