Seputarforex.com - Nilai tukar rupiah menguat terhadap Dolar AS di hari Jumat (09/Juni) sore ini. Menurut data antarbank yang dikutip oleh Antaranews, Rupiah menguat 20 poin menjadi Rp13,278 dibandingkan dengan posisi sebelumnya di angka Rp13,298. Sementara menurut grafik kurs dolar rupiah (USD/IDR) Bloomberg, rupiah diperdagangkan di angka Rp13,291.
Menurut ekonom, kenaikan cadangan devisa menjadi kontributor bagi menguatnya nilai tukar Rupiah. Dalam catatan BI tertulis bahwa posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Mei 2017 mencapai 124.95 miliar dolar AS, lebih tinggi dibandingkan dengan posisi pada akhir April 2017 yang sebesar 123.25 miliar dolar AS.
Rully Nova, pengamat pasar uang dari Bank Woori Saudara Indonesia, menyatakan harapannya akan kestabilan rupiah dalam jangka menengah dan jangka panjang sehubungan dengan peningkatan devisa tersebut. Itu juga akan memberikan dampak yang bagus bagi kenyamanan investor, kata Rully.
Menantikan Rapat FOMC Minggu Depan
Sayangnya, penguatan kurs Rupiah hari ini dipandang akan terbatas saja karena Dolar AS akan segera mendapatkan serangan amunisi dari Rapat Kebijakan Bank Sentral AS (The Fed) minggu depan. Ekspektasinya, The Fed masih mungkin untuk menaikkan suku bunga AS.
Dolar AS sendiri dilaporkan sedang melemah terhadap mata uang-mata uang Asia seperti won Korea, Peso Filipina, dan Baht Thailand. Namun sore ini, Dolar AS mulai menguat terhadap Yen Jepang menyusul testimoni mantan Direktur FBI, James Comey, yang dipandang tidak memberikan wawasan baru. Fokus pasar selanjutnya akan tertuju pada rapat kebijakan moneter The Fed minggu depan.