Penjualan ritel Australia tumbuh di bawah ekspektasi pada bulan Juni walaupun ada kenaikan yang cukup tajam dalam sektor ritel penjualan pakaian sehubungan dengan musim dingin yang mulai memasuki benua Australia. Angka resmi Penjualan Ritel yang dirilis oleh Biro Statistik Australia Kamis (04/Agustus) pagi tadi tercatat hanya naik 0.1 persen pada bulan Juni, lebh rendah dari perkiraan kenaikan 0.3 persen serta dari kenaikan 0.2 persen pada bulan sebelumnya.
Untuk tiga bulan hingga tanggal 30 Juni, penjualan ritel Australia terangkat 0.4 persen, lebih rendah daripada proyeksi pada analis dengan kenaikan 0.5 persen. Asisten Ekonom di Capital Economics, Kate Hickie, mengatakan bahwa jumlah yang menunjukkan kecilnya momentum tersebut akan terus berlangsung hingga tengah tahun kedua di tahun ini.
"Kenaikan penjualan ritel yang lebih lemah daripada ekspektasi di kuartal kedua tahun ini mengarah pada penurunan pertumbuhan konsumsi dan menambah bukti bahwa GDP di kuartal bulan Juni telah melemah secara signifikan, mungkin hingga kurang dari 0.5 persen secara kuartal-ke-kuartal," kata Hickie kepada The Australian.
Penurunan tersebut turut mewakili perlambatan besar dari pertumbuhan kuartal satu Australia yang hanya mencapai 1.1 persen. Akan tetapi, Hickie memberi catatan bahwa dalam kuartal ketiga penurunan pertumbuhan dalam kuartal ketiga sepertinya tidak akan terjadi mengingat pemotongan suku bunga RBA pada bulan Mei dan Agustus akan mendorong pendapatan yang siap dibelanjakan (disposable income).
Aussie Tetap Bullish
Meski data penjualan ritel tak memuaskan dan Dolar AS menguat, AUD/USD tetap anteng di level tingginya dengan diperdagangkan pada posisi 0.76105, hanya sedikit melorot dari kisaran 0.7619. Dolar AS sedang menguat menjelang laporan Non-Farm-Payroll AS besok malam.