EUR/USD 1.071   |   USD/JPY 158.190   |   GBP/USD 1.252   |   AUD/USD 0.655   |   Gold 2,333.98/oz   |   Silver 27.48/oz   |   Wall Street 38,239.66   |   Nasdaq 15,927.90   |   IDX 7,090.50   |   Bitcoin 63,113.23   |   Ethereum 3,262.77   |   Litecoin 83.95   |   PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) akan menerbitkan laporan keuangan periode kuartal I/2024 pada hari ini. Pendapatan diprediksi Rp2.67 triliun dengan rugi bersih Rp799 miliar, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp29.10 triliun per Maret 2024, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) menyiapkan pelepasan sejumlah aset properti di kawasan Monas kepada investor asing sebagai salah satu persiapan pemindahan pemerintahan ke IKN Nusantara, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 naik 0.1% menjadi 5,1137, sementara Nasdaq 100 naik 0.1% menjadi 17,862, pada pukul 19:09 ET (23:09 GMT). Dow Jones naik 0.1% menjadi 38,489, 1 jam lalu, #Saham AS

Manufacturing AS Terkoreksi, Euro Himpun Sentimen Positif

Penulis

Kondisi ekonomi dunia belum juga mengalami percepatan. Efeknya bisa dikatakan sekarang justru merembet ke dalam negeri AS. Kali ini sektor manufaktur yang merasakan dampaknya. Makin terkoreksi dalam kondisi kontraksi. Di sisi lain Euro justru mendulang peluang dengan berlari makin tinggi.

Belum adanya jaminan roda bisnis dunia berputar kencang, memberi efek negatif bagi sisi manufaktur di AS. Kali ini, di Januari, sektor tersebut kembali merosot. Sementara itu, Euro langsung saja merespon cepat dengan beranjak naik.

us manufactur januari 2016


Perlambatan Pasti

Tidak hanya satu, tapi kesemuanya dari dua lembaga independen yang memberikan hitungan tentang kinerja sektor manufaktur se daratan AS, memberikan rapor merah. Dari Markit memberikan gambaran adanya koreksi untuk bulan Januari kemarin walaupun hanya beberapa poin di bawah pencapaian momentum sebelumnya.

ISM pun tak kalah tajam analisanya. Malahan dengan metode mereka, kondisi sektor manufaktur AS belum juga beranjak dari kondisi kontraksi semenjak akhir tahun lalu. Perkiraan optimis analis, para manajer dalam industri ini justru akan mendapatkan situasi menguntungkan di bulan Januari sehingga angka indeks diperhitungkan bakal beranjak ke level 48.6. Namun apa mau dikata, perkiraan tersebut hanya tinggal coretan di atas kertas. Para manajer ternyata melihat masih terlalu dini untuk meningkatkan pembelanjaan sehingga tercatat indeks PMI Manufaktur ISM masih bergerak disekitaran pencapaian periode sebelumnya, yaitu 48.2 basis poin.

Dengan melibatkan sekitar sembilan persen jumlah tenaga kerja di seluruh AS, maka industri ini jelas menjadi tolok ukur yang cukup berarti bagi pergerakan roda bisnis. Sekarang dengan terpaparnya kondisi terbaru tersebut, maka menjadi suatu keharusan bagi para pemangku kebijakan mulai mewaspadai kemerosotan tersebut. Bagaimanapun juga penguatan mata uang dolar AS masih dikatakan menjadi poin yang memberatkan dan harus menjadi perhatian bagi mereka. Belum lagi dari dalam negeri semakin banyak indikator yang menorehkan hasil yang mengecewakan.

Sebagaimana banyak dilansir oleh sumber berita dunia, sektor manufaktur AS masih menjadi sektor penting penyumbang pertumbuhan. Keseluruhan nilai produksi yang disumbangkan sektor ini tidak kurang dari sepuluh persen dari total GDP AS.


Euro Menggebrak

Bak banteng lepas dari ikatan, para investor Euro memanfaatkan pelemahan dari daratan negeri Paman Sam dengan mengatrol sejadi-jadinya Euro menembus ambang psikologis. 1.0900 yang cukup susah untuk ditaklukkan, akhirnya dengan mudah kembali dilewati Euro. Hari ini Greenback seakan sudah mendapat sinyal bakal ditekan habis oleh lawannya dari Benua Biru. Makanya di awal sesi hari ini, Greenback tak banyak memberi tekanan pada Euro. Dibuka pada level 1.0830, Euro hanya terkoreksi beberapa poin untuk kemudian melenting tinggi sampai dengan rilis berita manufaktur tadi.

259409
Penulis

Kukuh Raharjo aktif sebagai penulis berita dan artikel di Seputarforex.com sejak tahun 2014 serta aktif juga sebagai freelance di dunia social media promotion. Sambil masih bertrading forex online, Kukuh Raharjo juga menggeluti dunia blogging dengan posisinya sebagai pengisi konten lepas.