Jepang pada hari Rabu (08/07) ini dilaporkan mencetak surplus neraca berjalan terbesarnya sejak bulan Mei tahun 2007 dipengaruhi oleh kuatnya pemasukan dari investasi luar negeri dan arus masuknya turis-turis asing ke Jepang. Merespon laporan tersebut, Yen menguat terhadap Dolar AS dengan USD/JPY saat ini melemah ke 122.103 dari sebelumnya di 122.325.
Surplus Lebih Dari 1 Triliun 4 Bulan Berturut-turut
Surplus sebesar 1.881 triliun dalam neraca berjalan pada bulan Mei tahun ini - pengukuran perdagangan Jepang yang terluas terhadap seluruh dunia - merupakan yang terbesar dalam tiga setengah tahun serta dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun sebelumnya sebelum penyesuaian musiman, demikian yang dinyatakan oleh Kementerian Keuangan Jepang pagi tadi. Anka tersebut lebih besar dibandingkan dengan surplus 1.542 triliun Yen yang diprediksi oleh para ekonom di Wall Street.
Data tersebut juga menjadi surplus yang lebih dari 1 Triliun Yen, keempat bulan berturut-turut bagi Jepang. Surplus neraca berjalan Jepang belakangan ini juga dipengaruhi oleh lemahnya Yen, sehingga mendorong naik nilai return investasi mancanegara dalam term Yen, dan defisit perdagangan pun ikut menyusut. Surplus income primer pada bulan Mei naik 38 persen sejumlah 2.013 Triliun Yen.
Neraca berjalan pada dasarnya mengukur perdagangan barang-barang, jasa, wisata, dan investasi. Angka tersebut dikalkulasi dengan memperhitungkan perbedaan antara income Jepang dari sumber-sumber asing dengan sejumlah pembayaran pada obligasi-obligasi asing dan belum termasuk net capital investment.