Seputarforex.com - Notulen rapat European Central Bank (ECB) yang dirilis Kamis (12/Juli) ini, menyatakan bahwa selama dibutuhkan, bank sentral tersebut akan menjaga suku bunga di level rendah untuk menaikkan inflasi. Selain itu, kebijakan suku bunga harus tampak terbuka. Pasar mencerna isi notulen tersebut sebagai pernyataan dovish ECB, sehingga Euro sedikit tertekan pasca rilis risalah pertemuan kebijakan bank sentral tersebut.
Notulen ECB Dovish
Dalam rapat yang telah digelar pada bulan Juni lalu, ECB memberi petunjuk pada pasar bahwa rate akan stabil hingga musim panas tahun 2019, serta mengumumkan rencana penyelesaian pembelian obligasi pada bulan Desember, demi mengakhiri skema stimulus terbesar yang belum pernah mereka lakukan sebelumnya.
Akan tetapi, para pembuat kebijakan dalam pertemuan tersebut merasa perlu menekankan bahwa rate hanya akan diubah jika inflasi terus naik menuju target 2 persen.
"Kami merasa bahwa karakter terbuka atas komponen state-contingent (dalam kebijakan moneter) perlu ditekankan, dengan kebijakan bunga yang diekspektasikan akan bertahan dalam level saat ini, selama diperlukan, demi memastikan... penyesuaian yang berkelanjutan dalam inflasi," papar ECB
Meski demikian, notulen juga mencatat adanya sebagian para pembuat kebijakan yang masih berdebat - bahkan ada yang menggunakan semacam surat peringatan - tentang progres kenaikan inflasi; kenaikan yang terbentuk dinilai sudah substansial dan mereka yakin bahwa pertumbuhan inflasi akan berlanjut menuju target ECB.
Euro Turun Terbatas
Secara keseluruhan, notulen ECB tersebut menunjukkan sentimen dovish. EUR/USD sempat mengalami penurunan dari level 1.1677 ke level 1.1652, beberapa saat setelah notulen dirilis. Namun saat berita ini ditulis, pasangan mata uang tersebut telah menapaki area resisten di angka 1.1653, dan memantul naik ke harga 1.1673 saat berita ini ditulis.