Defisit neraca berjalan New Zealand yang sudah disesuaikan, pada Rabu (16/03) hari ini dilaporkan mengalami pelebaran hingga NZ$221 juta pada bulan kuartal bulan Desember tahun 2015 lalu, menuju defisit NZ$1.9 miliar, demikian yang dijabarkan oleh Biro Statistik New Zealand hari ini.
Defisit yang makin membesar tersebut terpicu oleh jebloknya pendapatan dari kedua sektor ekspor, barang-barang dan jasa. Dalam waktu dua tahun terakhir, defisit neraca berjalan New Zealand berada dalam rentang $882 juta dan $2.4 miliar.
Nilai ekspor barang New Zealand jatuh hingga NZ$554 juta pada kuartal bulan Desember 2015, yang dipimpin oleh sektor olahan susu. Hampir semua harga produk olahan susu di New Zealand jeblok hingga 13 persen. Nilai barang-barang impor juga mengalami juga mengalami penurunan hingga $276 juta pada kuartal ini, menyusul nilai rekor barang-barang impor pada kuartal tiga di tahun 2015.
"Sementara rendahnya harga minyak membuat nilai impor menurun, harga produk olahan susu juga ikut menurun di kuartal akhir tahun lalu sehingga memberikan dampak yang lebih besar pada ekspor New Zealand, dan menghasilkan defisit yang lebih besar," demikian yang diungkapkan oleh manajer statistik internasional, Stuart Jones.
NZD/USD Tergelincir
Laporan tersebut membawa Dolar New Zealand sedikit terglincir hingga 0.66 per Dolar AS, dimana NZD/USD menduduki posisi 0.6589 dari sesi perdagangan sebelumnya di angka 0.6603. Level tersbeut merupakan level rendahh setelah NZD/USD terjerembap dari level 0.6643 di sesi perdagangan New York akibat jatuhnya harga produk olahan susu dalam lelang GlobalDairyTrade.