EUR/USD 1.071   |   USD/JPY 156.020   |   GBP/USD 1.253   |   AUD/USD 0.652   |   Gold 2,306.88/oz   |   Silver 26.54/oz   |   Wall Street 37,903.29   |   Nasdaq 15,605.48   |   IDX 7,117.43   |   Bitcoin 58,254.01   |   Ethereum 2,969.78   |   Litecoin 80.10   |   EUR/JPY diperdagangkan lebih tinggi di sekitar 166.00 di tengah membaiknya sentimen risiko, 3 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CAD turun ke dekat level 1.3700 di tengah harga minyak mentah yang lebih tinggi, sentimen Risk-On, 3 jam lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/USD naik mendekati level 1.2550 dengan ekspektasi pergeseran momentum, 3 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CHF tetap berada di bawah tekanan jual di bawah level 0.9150 menyusul data IHK Swiss, 3 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) optimistis bakal membukukan marketing sales Rp9.5 triliun sepanjang tahun ini, 9 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Starbucks (NASDAQ:SBUX) anjlok 15.9% setelah jaringan kopi ini memangkas proyeksi penjualannya karena membukukan penurunan pertama dalam penjualan dalam hampir tiga tahun terakhir, 9 jam lalu, #Saham AS   |   Saham Amazon.com (NASDAQ: AMZN) naik 2.2% karena hasil kuartalan yang lebih baik dari perkiraan, 9 jam lalu, #Saham AS   |   Pendapatan trivago di Q1 2024 menunjukkan penurunan sebesar 9% YoY, 9 jam lalu, #Saham AS

Outlook Brexit Benamkan Poundsterling Ke Level Terendah 31 Tahun Terhadap Greenback

Penulis

Pair GBP/USD pada awal pekan ini sempat menguat di sesi asia setelah menteri keuangan Inggris, George Osborne menyampaikan pendapatnya terkait outlook brexit dan berusaha menyakinkan pasar bahwa efek brexit tidaklah seburuk yang dibayangkan. Osborne juga menambahkan

Dampak lanjutan setelah Inggris keluar dari Uni Eropa masih dirasakan sepanjang sesi perdagangan hari Senin (27/6), dimana posisi mata uang Poundsterling kian merosot hingga menyentuh level terendah selama 31 tahun terhadap dollar AS. Pelaku pasar masih percaya bahwa akan ada efek domino pasca referendum 23 Juni pekan lalu.

Outlook Brexit Benamkan Poundsterling Ke Level

Pair GBP/USD pada awal pekan ini sempat menguat di sesi Asia setelah menteri keuangan Inggris, George Osborne menyampaikan pendapatnya terkait outlook brexit dan berusaha menyakinkan pasar bahwa efek brexit tidaklah seburuk yang dibayangkan. Osborne juga menambahkan bahwa volalitas pasar mungkin akan tetap berlanjut.

Osborne menyakini bahwa perekonomian Inggris cukup solid dalam menahan rentetan efek brexit yang mungkin terjadi di kemudian hari. Namun, pernyataan George Osborne tersebut tidak banyak membantu Poundsterling untuk pulih pasca anjlok tajam pada pekan lalu. Sebaliknya, justru Poundsterling kembali merosot terhadap greenback sebanyak 4 persen terhitung sejak sesi New York malam ini jika dibandingkan dengan harga penutupan pekan lalu.

Brexit akan menjadi topik utama pembahasan pada pertemuan para petinggi Uni Eropa di Brussel pada tanggal 28 – 29 Juni mendatang dimana kedua belah pihak baik UE maupun Inggris akan melakukan re-negosiasi ulang semua perjanjian dalam bidang ekonomi, hubungan internasional. Perdagangan, hukum dan lainnya.

Pada hari senin awal pekan ini, Poundsterling sempat menyentuh level terendah pada harga 1.3119 versus dollar AS dan itu artinya sudah melewati level low pekan lalu 1.3226. Pelaku pasar juga percaya bahwa Brexit akan melukai perekonomian makro Inggris sehingga melakukan aksi jual besar besaran poundsterling dan menukarkan kedalam bentuk aset safe heaven sebagai antisipasi ketidakpastian ekonomi jangka panjang.

267567
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.