Yen menanjak sedikit hari ini (5/11) usai tertekan oleh testimoni ketua the Fed Janet Yellen tadi malam. Notulen rapat Bank of Japan (BoJ) menyiratkan optimisme para pejabat terasnya akan prospek inflasi yang lebih baik di negeri Matahari Terbit.
Notulen dari rapat BoJ tanggal 6-7 Oktober merekam kekhawatiran Dewan Gubernur akan penurunan harga minyak mentah baru-baru ini yang bisa menghambat mencapaian target inflasi dua persen. BoJ juga menyalahkan perusahaan-perusahaan Jepang atas lambatnya kenaikan gaji karyawan meski profit perusahaan-perusahaan besar tercatat melesat sejak pelonggaran moneter dilaksanakan.
Namun demikian, sebagian besar anggota meyakini inflasi tahunan yang diwakili oleh CPI YoY lambat laun akan terakselerasi seiring sirnanya dampak kemerosotan harga minyak. Atas dasar pertimbangan tersebut, mereka menilai inflasi akan mencapai target dua persen pada paruh pertama tahun 2016. Nampaknya, hal ini adalah salah satu alasan yang membuat bank sentral Jepang ini memperpanjang deadline pencapaian target inflasi.
Sebagaimana diketahui, pada rapat kebijakan terakhir, BoJ membiarkan stimulus pada besaran tahunan 80 triliun Yen. Di saat yang sama, mereka memangkas forecast inflasi dan memperpanjang deadline untuk pencapaian target inflasi dua persen.
Merespon publikasi notulen, USD/JPY turun sekitar 0.06 persen ke 121.42. GBP/JPY juga turun tipis dari 187.11 ke 186.74, sementara EUR/JPY masih terus berusaha menembus 132.