EUR/USD 1.071   |   USD/JPY 158.190   |   GBP/USD 1.252   |   AUD/USD 0.655   |   Gold 2,330.24/oz   |   Silver 27.49/oz   |   Wall Street 38,239.66   |   Nasdaq 15,927.90   |   IDX 7,128.29   |   Bitcoin 63,113.23   |   Ethereum 3,262.77   |   Litecoin 83.95   |   PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) akan menerbitkan laporan keuangan periode kuartal I/2024 pada hari ini. Pendapatan diprediksi Rp2.67 triliun dengan rugi bersih Rp799 miliar, 6 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp29.10 triliun per Maret 2024, 6 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) menyiapkan pelepasan sejumlah aset properti di kawasan Monas kepada investor asing sebagai salah satu persiapan pemindahan pemerintahan ke IKN Nusantara, 6 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 naik 0.1% menjadi 5,1137, sementara Nasdaq 100 naik 0.1% menjadi 17,862, pada pukul 19:09 ET (23:09 GMT). Dow Jones naik 0.1% menjadi 38,489, 6 jam lalu, #Saham AS

Peluang Rate Hike Fed Meningkat, Harga Emas Bergeming

Penulis

Emas terpantau melandai di tengah penguatan dolar AS ke level tinggi sembilan bulan. Hal ini disebabkan oleh naiknya peluang rate hike Fed dan perbaikan sektor manufaktur AS.

Seputarforex.com- Seiring dengan penguatan mata uang dolar AS ke level tertingginya dalam sembilan bulan, harga emas di sesi Asia pada hari Selasa (25/10) mengalami penurunan tipis tapi cenderung flat. Kuatnya dolar AS ini didorong oleh berkembangnya spekulasi bahwa the Fed akan menaikkan tingkat suku bunga-nya pada bulan Desember nanti. Saat berita ini diturunkan, pair XAU/USD diperdagangkan di kisaran level harga 1,264 dolar AS.

Harga emas

 

Outlook Kenaikan Suku Bunga AS Semakin Meningkat

Rilis data ekonomi penting AS terbaru yang menunjukkan perbaikan serta beberapa komentar dari petinggi bank sentral AS, mampu menaikkan pandangan kenaikan suku bunga AS dalam waktu dekat. Data PMI manufaktur AS bulan Oktober yang dirilis pada hari Senin kemarin mengindikasikan adanya aktivitas manufaktur yang tinggi yaitu berada di level 53.2 dari sebelumnya hanya 51.5.

Sementara itu, Presiden the Fed New York yang juga merupakan anggota Dewan Gubernur the Fed, Willian C Dudley, menyatakan bahwa pengetatan kebijakan moneter AS kemungkinan akan diputuskan the Fed pada pertemuan akhir tahun mendatang.

Kondisi tersebut menyebabkan minat investor terhadap logam mulia emas menurun sehingga membebani harga emas. Pada Comex New York Mercantile Exchange, harga emas berjangka untuk pengiriman bulan Desember flat di kisaran level harga 1,265 dolar AS per troy ons. Sedangkan selama sesi perdagangan Senin malam kemarin, harga emas melandai di tengah kuatnya ekspektasi rate hike oleh the Fed. Menurut Fed Watch Tool milik CME Group, peluang kenaikan suku bunga AS oleh the Fed saat ini meningkat menjadi 70 persen.

Seperti yang sudah diketahui bahwa sebagai aset safe haven, logam mulia emas biasanya akan terdorong naik ketika ada kecemasan serta ketakutan terhadap kondisi pasar global. Namun, apabila kondisi perekonomian global cenderung membaik dan jika the Fed memutuskan tingkat suku bunga-nya maka dolar AS akan menguat sehingga harga emas akan cenderung turun (bearish) dan emas harus bersaing ketat dengan aset berimbal balik dalam bentuk bunga.

275245
Penulis

Pernah menempuh pendidikan di Fakultas Sastra, jurusan Sastra Inggris konsentrasi Linguistik, Unversitas Negeri Malang. Menyukai bidang kepenulisan dan dunia penerjemahan ekonomi dan bisnis sejak tahun 2013 silam. Saat ini menjadi jurnalis di Seputarforex yang bertanggung jawab untuk menulis berita emas dunia, forex, dan saham.