EUR/USD 1.071   |   USD/JPY 156.020   |   GBP/USD 1.253   |   AUD/USD 0.652   |   Gold 2,300.87/oz   |   Silver 26.91/oz   |   Wall Street 38,098.47   |   Nasdaq 15,605.48   |   IDX 7,117.43   |   Bitcoin 58,254.01   |   Ethereum 2,969.78   |   Litecoin 80.10   |   EUR/JPY diperdagangkan lebih tinggi di sekitar 166.00 di tengah membaiknya sentimen risiko, 7 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CAD turun ke dekat level 1.3700 di tengah harga minyak mentah yang lebih tinggi, sentimen Risk-On, 7 jam lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/USD naik mendekati level 1.2550 dengan ekspektasi pergeseran momentum, 7 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CHF tetap berada di bawah tekanan jual di bawah level 0.9150 menyusul data IHK Swiss, 7 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) optimistis bakal membukukan marketing sales Rp9.5 triliun sepanjang tahun ini, 14 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Starbucks (NASDAQ:SBUX) anjlok 15.9% setelah jaringan kopi ini memangkas proyeksi penjualannya karena membukukan penurunan pertama dalam penjualan dalam hampir tiga tahun terakhir, 14 jam lalu, #Saham AS   |   Saham Amazon.com (NASDAQ: AMZN) naik 2.2% karena hasil kuartalan yang lebih baik dari perkiraan, 14 jam lalu, #Saham AS   |   Pendapatan trivago di Q1 2024 menunjukkan penurunan sebesar 9% YoY, 14 jam lalu, #Saham AS

Pengangguran AS Kembali Terkoreksi, USD/JPY Membalik Kondisi

Penulis

Unemployment Claims AS minggu kedua bulan Oktober 2015 kembali turun. Sebelumnya tercatat jumlah pengangguran masih di level 276 ribuan. Namun minggu ini berhasil menciut ke angka 263 ribuan.

Unemployment Claims AS sesi kedua bulan Oktober ini turun cukup melegakan. Berada di level 263 ribu atau mengalami penurunan dari seminggu sebelumnya yang sebesar 276 ribu orang. Survei ini menjadi penting dikarenakan data ketenagakerjaan menjadi tolok ukur bagi The Fed untuk dijadikan dasar penentuan kebijakan moneter.

Pengangguran AS Kembali Terkoreksi, USD/JPY


Roda Masih Tertahan

Tak banyak sinyal istimewa yang dihasilkan survei malam ini, kemungkinan karena pasar masih masih dalam kondisi bimbang terhadap arah perputaran roda perekonomian AS belakangan ini. Lewat survei ini bisa diamati perusahaan-perusahaan di AS masih cukup kuat untuk tetap mempertahankan para pekerjanya.

Namun di sisi lain, jika memantau sedikit ke belakang akan data penyerapan tenaga kerja melalui penghitungan NFP, maka disitu juga nampak kemungkinan sektor industri tidak secara merata meningkat kinerjanya. Pantauan hal tersebut ternyata juga dilakukan oleh salah seorang analis dari Jefferies LLC, Tom Simons, beliau merasa ada satu kondisi yang tidak pasti. “Bagi kami jumlah pengangguran yang didapat lewat survei malam ini belum begitu jelas menggambarkan kondisi kesehatan perekonomian kita. Memang seakan-akan perusahaan-perusahaan masih terus membutuhkan jasa para pekerja untuk mendukung order yang diterima perusahaan tersebut. Tetapi kami juga membaca bahwa antusiasme mereka dalam mempekerjakan karyawan tidak begitu nyata terlihat. Ada kegamangan disitu,” demikian seperti disampaikannya kepada Bloomberg.com.


Yen Jepang Masih Loyo

Nasib dari momentum pendongkrak sang Samurai yang diharapkan muncul kemarin (07/10), hilang sudah. BoJ sebagai pemegang palu kebijakan masih merasakan ketidakpercayaan diri untuk memukul meja. Kalau boleh dibandingkan, mungkin BoJ ini setali tiga uang dengan The Fed. Sama-sama masih berkutat dengan menunggu data yang lebih pasti.

Efeknya hari ini, Yen masih lenggak-lenggok di sekitaran pagu 120an. Dibuka pada kisaran 119.98, Yen sempat memukul Greenback ke level 119.62. Tapi begitu materi ini diangkat, Greenback kembali membalikkan kondisi melenting mendekati plafon 119.90 an.

249429
Penulis

Kukuh Raharjo aktif sebagai penulis berita dan artikel di Seputarforex.com sejak tahun 2014 serta aktif juga sebagai freelance di dunia social media promotion. Sambil masih bertrading forex online, Kukuh Raharjo juga menggeluti dunia blogging dengan posisinya sebagai pengisi konten lepas.