Sebuah laporan resmi yang dirilis oleh Census Bureau pada hari Senin (26/10) menunjukan bahwa penjualan rumah baru di Amerika Serikat bulan September anjlok hingga menyentuh level terendah sejak November 2014 silam.
Data penjualan rumah baru AS pada bulan September secara mengejutkan turun dengan hanya mencatatkan penjualan di angka 468k, jauh dibawah data bulan sebelumnya yang berada di kisaran 529k. Sementara itu, data yang baru dirilis oleh Biro Sensus tersebut malah bertolak belakang dengan prediksi ekonom yang menargetkan terjadinya peningkatan setidaknya sebesar 546k untuk data bulan September.
Buruknya angka penjualan rumah AS tersebut tentu menganggu trend peningkatan stabil penjualan rumah untuk tahun 2015. Kondisi semakin parah ketika data dua bulan sebelumnya juga direvisi turun, sehingga membuat sentiment market greenback kembali tertekan terhadap Euro dan Poundsterling.
Masih terbatasnya jumlah rumah dengan harga murah serta banyaknya ruang yang harus dibangun tampaknya dapat menahan laju pertumbuhan di sector perumahan. Developer agaknya masih memerlukan konfirmasi secara fundamental yang dapat mendukung sektor perumahan, seperti pertumbuhan angka perkerjaan dan bunga pinjaman yang rendah. Developer ingin memastikan bahwa kedua faktor penunjang tersebut masih tetap ada sebelum berinvestasi untuk lahan dan menambah tenaga kerja baru.
Respon Greenback
Saat berita ini ditulis Greenback tertekan dan sedikit melemah atas Euro, saat ini pairing EUR/USD diperdagangkan pada level 1.1049, menjauhi level rendah harian 1.1004. Sementara itu Greenback juga terpantau melemah terhadap Poundsterling. Pairing GBP/USD tadi sempat naik menyentuh level 1.5381, padahal pada sesi perdagangan kemarin sempat melemah di kisaran 1.5305.