EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,331.99/oz   |   Silver 27.43/oz   |   Wall Street 38,085.80   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,155.29   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   EUR/USD dapat lanjutkan pemulihan selama support level 1.0700 bertahan, 15 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 21 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 21 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 21 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 21 jam lalu, #Saham AS

Penjualan Rumah Baru Di AS Menurun, Dolar AS Semakin Melemah

Penulis

Rumah baru di AS dijual lebih lambat dari prediksi pada bulan Oktober dikarenakan para pengembang yang lebih fokus pada pasar perumahan kelas atas (real estate). Pembelian naik 0,7 persen ke 458,000 dari revisi 455.000 pada bulan September. Departemen Perdagangan di Washington menyebutkan, data tersebut merupakan data revisi.

Rumah baru di AS dijual lebih lambat dari prediksi pada bulan Oktober dikarenakan para pengembang perumahan yang lebih fokus pada pasar perumahan kelas atas (real estate). Pembelian naik 0,7 persen ke 458,000 dari revisi 455.000 pada bulan September. Departemen Perdagangan di Washington menyebutkan, data tersebut merupakan data revisi, dimana data awalnya lebih rendah dari yang dilaporkan. Rata-rata perkiraan dari 73 ekonom yang disurvei oleh Bloomberg News memprediksi kenaikan ke 471,000. Angka rata-rata survei ini memecahkan rekor baru.

Penjualan Rumah Baru Di AS Menurun, Dolar AS

Aturan pinjaman yang ketat dan lambatnya pertumbuhan upah menjadi hambatan untuk para first-time buyer (pembeli rumah yang benar-benar baru, yang belum pernah memiliki aset properti sebelumnya). Oleh karena itulah, para pengembang menjadi lebih terdorong untuk menyediakan kebutuhan rumah bagi para pelanggan yang berpenghasilan tinggi, yang tentu saja mempunyai daya beli yang tinggi atau mampu membayar lunas.

"Kita sedang berhadapan dengan buntut dari krisis," ungkap Jacob Oubina, ekonom senior AS di RBC Capital Markets LLC di New York, sebelum laporan tersebut dirilis. "Para pengembang saat ini sudah cukup optimis, tetapi mereka belum melihat arti pemulihan yang sebenarnya dalam aktivitas ekonomi."

Belanja Konsumen Dan Klaim Pengangguran

Laporan lain dari AS pada malam tadi adalah belanja konsumen yang mengalami kenaikan pada bulan Oktober pada kecepatan yang sama dengan pendapatan. Sedangkan dalam hal klaim pengangguran, pekan ini, pemohon klaim pengangguran di AS lebih banyak dibandingkan pekan lalu. Dan permintaan barang turun secara tak terduga pada bulan Oktober untuk bulan yang kedua. Sementara pengeluaran rumah tangga dilaporkan hanya meningkat 0,2 persen bulan lalu setelah sedikit berubah pada bulan September, masih lebih rendah dibandingkan proyeksi.

212914
Penulis

S Antonius bertempat tinggal di Pekanbaru, dan memiliki ketertarikan besar pada keuangan makro serta trading forex. Bertugas mengulas berita terkini dan analisa CFD di Seputarforex.