EUR/USD 1.071   |   USD/JPY 156.020   |   GBP/USD 1.253   |   AUD/USD 0.652   |   Gold 2,300.31/oz   |   Silver 26.91/oz   |   Wall Street 38,115.55   |   Nasdaq 15,605.48   |   IDX 7,117.43   |   Bitcoin 58,254.01   |   Ethereum 2,969.78   |   Litecoin 80.10   |   EUR/JPY diperdagangkan lebih tinggi di sekitar 166.00 di tengah membaiknya sentimen risiko, 5 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CAD turun ke dekat level 1.3700 di tengah harga minyak mentah yang lebih tinggi, sentimen Risk-On, 5 jam lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/USD naik mendekati level 1.2550 dengan ekspektasi pergeseran momentum, 5 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CHF tetap berada di bawah tekanan jual di bawah level 0.9150 menyusul data IHK Swiss, 5 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) optimistis bakal membukukan marketing sales Rp9.5 triliun sepanjang tahun ini, 12 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Starbucks (NASDAQ:SBUX) anjlok 15.9% setelah jaringan kopi ini memangkas proyeksi penjualannya karena membukukan penurunan pertama dalam penjualan dalam hampir tiga tahun terakhir, 12 jam lalu, #Saham AS   |   Saham Amazon.com (NASDAQ: AMZN) naik 2.2% karena hasil kuartalan yang lebih baik dari perkiraan, 12 jam lalu, #Saham AS   |   Pendapatan trivago di Q1 2024 menunjukkan penurunan sebesar 9% YoY, 12 jam lalu, #Saham AS

Pertumbuhan Laju Inflasi AS Positif, Perkuat Peluang Rate Hike The Fed

Penulis

Sebuah laporan resmi dari Departemen Tenaga Kerja AS pada hari jumat (19/2) menunjukan bahwa telah terjadi peningkatan indeks laju harga konsumen inti atau diluar sektor makanan dan energi sehingga memberikan dorongan bagi Dollar AS untuk menguat terhadap berbagai mata uang

Sebuah laporan resmi dari Departemen Tenaga Kerja AS pada hari Jumat (19/2) menunjukkan bahwa telah terjadi peningkatan indeks laju harga konsumen inti atau diluar sektor makanan dan energi, sehingga memberikan dorongan bagi Dollar AS untuk menguat terhadap berbagai mata uang utama/ Major Currency dunia.

Pertumbuhan Laju Inflasi AS Positif, Perkuat

Data Core CPI AS pada bulan Januari naik sebesar 0.3 persen. Ini merupakan kenaikan terbesar sejak Agustus 2011 silam, atau masih lebih tinggi jika dibandingkan dengan kenaikan inflasi bulan November sebesar 0.2 persen yang rilis pada Desember 2015 sewaktu Federal Reserve menaikan suku bunga pertama kali dalam kurun hampir sedekade terakhir. Hasil inflasi inti ini lebih baik dari prediksi ekonom yang menargetkan kenaikan 0.2 persen berbanding kenaikan 0.1 persen pada periode sebelumnya, atau dengan kata lain laju inflasi sudah tumbuh 2.1 persen dari 12 bulan lalu.

Sebelumnya diketahui bahwa Federal Reserve sudah lama menargetkan inflasi pada angka 2 persen sebagai indikator kestabilan ekonomi makro AS, sehingga data Inflasi menjadi perhatian utama Bank Sentral AS dalam menaikan suku bunga acuan.

Suramnya pasar keuangan dan bursa saham Global yang mencuat beberapa pekan terakhir ini ternyata tidak terlalu berpengaruh terhadap perekonomian negara paman Sam. Apalagi ditambah dengan semakin kuatnya pertumbuhan pasar tenaga kerja AS hingga semakin mendorong peluang terjadinya rate hike lagi sebelum akhir tahun nanti.

Sedangkan untuk data CPI yang baru saja rilis menunjukan stagnan, namun tetap lebih positif dibandingkan dengan prediksi ekonom yang memprediksi akan terjadi penurunan 0.1 persen atau sama dengan data periode sebelumnya.


Mata Uang Komoditas Rontok Pasca Peningkatan Inflasi AS

Mata uang komoditas seperti Aussie, Loonie dan Kiwi terpantau turun cukup tajam pasca rilisnya data inflasi AS, terlebih setelah trend bearish harga minyak mentah dunia terus membebani kinerja Aussie dan Loonie. Bahkan positifnya data core CPI Kanada tidak cukup ampuh membendung penguatan greenback. Tercatat Aussie dan Loonie melemah lebih dari 1 persen terhadap Dollar AS, sedangkan Kiwi melemah sekitar 0.8 persen.

Saat berita ini akan diturunkan, Greenback juga menguat terhadap 2 mata uang lainnya seperti Euro dan Poundsterling. Pair EUR/USD saat ini diperdagangkan pada harga 1.1103 sedangkan pair GBP/USD semakin melemah dan kini diperdagangkan pada level 1.4265 atau menjauhi level high harian di 1.4345

260498
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.