Bank Sentral Eropa (ECB) masih memiliki banyak pilihan perangkat untuk memerangi deflasi dan mempertahankan inflasi agar segera mendekati target 2%, demikian pernyataan dari Benoit Coeure dan Francois Villeroy dalam pidato mereka hari ini (21/03) di Paris.
"Saat banyak sekali rakyat Eropa yang menunjukkan kekhawatiran mereka akan Eropa, tugas institusi-institusi keuangan adalah menguatkan legitimasi dari dua sektor, yakni baik sisi akuntabilitas yang demokratis dan juga menunjukkan bahwa mereka telah mencapai tujuan sehingga dapat dipercaya," kata Coeure.
ECB telah menggunakan semua amunisinya untuk bertarung melawan defalsi, termausk dengan cara menurunkan suku bunag acuan, menerapkan suku bunga deposito negatif, dan terus memperluas program pelonggaran moneternya. Menurut para analis, tak ada lagi yang dapat dilakukan ECB selain menunggu hasil dari segala upayanya tersebut.
Sentimen Anti Uni Eropa
Coeure juga menyinggung masalah meningkatnya sentimen anti-Uni Eropa, yang tampak dalam hasil pemilu di negara-negara anggota Uni Eropa. Negara-negara seperti Jerman atau Polandia, yang tercatat sebagai negara pendukung Uni Eropa yang terbesar, bahkan telah menyuarakan sikap anti-Uni Eropa ke parlemen, meski hal ini terbilang sangat mengherankan. Menurut Coeure, ketidakmampuan institusi-institusi Uni Eropa dalam menyelesaikan masalah, menambah runyam situasi ini.
Oleh karena itu, ia atas nama ECB berharap, kebijakan moneter yang telah mereka luncurkan pada tanggal 10 Maret lalu dapat berguna bagi konsumen dan perusahaan-perusahaan yang ingin meminta pinjaman demi mengembangkan usaha. Coeure juga mengatakan bahwa ECB masih akan terus punya cara untuk mencapai inflasi 2 persen.
Pernyataan Coeure ini kontradiktif dengan ungkapan Mario Draghi, Presiden ECB, yang mengatakan bahwa pihaknya sudah tak bisa lagi melakukan pemotongan suku bunga. Rate yang diterapkan saat ini sudah mentok, dan tidak bisa diturunkan lagi. Tak hanya Coeure, Peter Praet juga menyuarakan pernyataan kontra terhadap pernyataan Draghi tersebut.
EUR/USD sedikit tertekan turun sore ini, dengan diperdagangkan pada posisi 1.258, setelah menuruni level tinggi 1.318 yang tercapai pada Jumat 18 Maret kemarin.
