EUR/USD 1.086   |   USD/JPY 155.450   |   GBP/USD 1.267   |   AUD/USD 0.667   |   Gold 2,389.57/oz   |   Silver 29.99/oz   |   Wall Street 39,869.38   |   Nasdaq 16,698.32   |   IDX 7,246.70   |   Bitcoin 65,231.58   |   0.00   |   Litecoin 82.46   |   Para buyer GBP/USD jika area support 1.2630 berhasil bertahan, 3 jam lalu, #Forex Teknikal   |   EUR/USD mode koreksi setelah kenaikan, 3 jam lalu, #Forex Teknikal   |   EUR/JPY melanjutkan kenaikan, rintangan berikutnya terlihat di area 169.40, 3 jam lalu, #Forex Teknikal   |   EUR/USD turun mendekati level 1.0850, area support lebih lanjut pada EMA-9, 3 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) telah memutuskan untuk membagikan dividen final sebesar sebesar Rp540 miliar, 10 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) menyampaikan jadwal pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp6.45 triliun dengan cum date tanggal 27 Mei 2024, 10 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Lautan Luas Tbk. (LTLS) akan membagikan dividen tahun buku 2023 sebesar Rp35 per saham pada 13 Juni 2024, 10 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 stabil pada 5,320, sementara Nasdaq 100 mendatar di 18,653 pada pukul 19:36 ET (23:36 GMT). Dow Jones datar di 40,017, 10 jam lalu, #Saham AS

PMI HSBC Manufaktur Tiongkok Desember Kembali Terkontraksi

Penulis

Aktivitas sektor pabrikan di Tiongkok terkontraksi pada bulan Desember ini, untuk pertama kalinya dalam tujuh bulan terakhir akibat merosotnya permintaan baru, demikian laporan dari HSBC Markit pada Selasa (16/12) pagi ini. Kondisi ini memicu ekspektasi bahwa tambahan stimulus dibutuhkan agar pertumbuhan ekonomi Tiongkok tak semakin melambat.

Aktivitas sektor pabrikan di Tiongkok terkontraksi pada bulan Desember ini, untuk pertama kalinya dalam tujuh bulan terakhir akibat merosotnya permintaan baru, demikian laporan dari HSBC Markit pada Selasa (16/12) pagi ini. Kondisi ini memicu ekspektasi bahwa tambahan stimulus dibutuhkan agar pertumbuhan ekonomi Tiongkok tak semakin melambat.

manufaktur_tiongkok
Indeks PMI Manufaktur China jatuh ke 49.5 pada bulan Desember ini, dibandingkan dengan angka indeks manufaktur final pada bulan November di posisi 50.0, sekaligus di bawah prediksi 50.0 yang diperkirakan oleh para analis. Angka di bawah 50 artinya manufaktur negara tersebut berada dalam level kontraksi dalam basis bulanan.

Laporan mengecewakan ini akan kembali membuat para investor khawatir akan perekonomian terkuat kedua dunia ini semakin kehilangan momentum. Mereka juga menambah pertaruhannya bahwa bank sentral Tiongkok (PBoC) akan kembali menggelontorkan stimulus, meskipun bulan lalu suku bunga telah dipotong.

Laporan PMI Tiongkok ini menyusul data pada pekan lalu yang menunjukkan tanda-tanda lesunya perekonomian dengan pertumbuhan pabrik dan ekspansi investasinya melambat pada bukan November. Perekonomian Tiongkok diekspektasi akan tumbuh 7.4 persen tahun ini, tetapi menurut analisa Reuters, pada 2015 pertumbuhan yang dapat dicapai oleh Tiongkok hanya akan sekitar 7.1 persen.

215239
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.