EUR/USD 1.071   |   USD/JPY 156.020   |   GBP/USD 1.253   |   AUD/USD 0.652   |   Gold 2,324.02/oz   |   Silver 26.81/oz   |   Wall Street 37,903.29   |   Nasdaq 15,605.48   |   IDX 7,115.92   |   Bitcoin 58,254.01   |   Ethereum 2,969.78   |   Litecoin 80.10   |   PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) optimistis bakal membukukan marketing sales Rp9.5 triliun sepanjang tahun ini, 6 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Starbucks (NASDAQ:SBUX) anjlok 15.9% setelah jaringan kopi ini memangkas proyeksi penjualannya karena membukukan penurunan pertama dalam penjualan dalam hampir tiga tahun terakhir, 6 jam lalu, #Saham AS   |   Saham Amazon.com (NASDAQ: AMZN) naik 2.2% karena hasil kuartalan yang lebih baik dari perkiraan, 6 jam lalu, #Saham AS   |   Pendapatan trivago di Q1 2024 menunjukkan penurunan sebesar 9% YoY, 6 jam lalu, #Saham AS

Prediksi Inflasi Paman Sam Moncer, Dolar AS Kokoh

Penulis

Mata uang mayor beredar dalam rentang yang cukup sempit di tengah nuansa wait-and-see jelang rilis data inflasi Amerika Serikat.

Seputarforex - Indeks dolar AS (DXY) tangguh pada kisaran 96.20-an pada awal sesi Eropa hari ini (10/Desember). Pelaku pasar mengharapkan rilis data inflasi Amerika Serikat nanti malam mendukung prospek kenaikan suku bunga The Fed tahun depan. Namun, ekspektasi itu saja belum cukup kuat untuk mendorong USD reli lebih tinggi lagi. Pasangan-pasangan mata uang mayor beredar dalam rentang yang cukup sempit di tengah nuansa wait-and-see ini.

DXY Daily

Konsensus memperkirakan inflasi konsumen AS melaju 6.8 persen (Year-on-Year) pada bulan November 2021, atau lebih tinggi dibanding pertumbuhan 6.2 persen pada periode Oktober. Sedangkan prakiraan laju inflasi inti meningkat dari 4.6 persen menjadi 4.9 persen (Year-on-Year).

Apabila data inflasi aktual ternyata mengungguli prakiraan konsensus, kejutan itu kemungkinan akan memperkuat spekulasi seputar akselerasi tapering dan kenaikan suku bunga The Fed. Selain itu, data keyakinan konsumen yang dirilis secara terpisah dapat menyediakan wawasan tambahan tentang tekanan inflasi ke depan.

"Inflasi akan terakselerasi," kata Tom Porcelli, kepala ekonom AS di RBC Capital Markets, yang memperkirakan laju inflasi AS bakal terus meningkat hingga mendekati 7 persen pada tahun baru mendatang.

"Hasilnya, kami pikir kombinasi itu bermakna sebuah kenaikan (suku bunga The Fed) sangat mungkin terjadi pada Maret (2022)," lanjut Porcelli, "Pasar (saat ini) memperhitungkan sekitar 40% peluang (untuk kenaikan suku bunga Maret) itu, tetapi kami sekarang berpikir peluangnya sedikit lebih tinggi. Mungkin seperti (probabilitas dari) melempar koin sekarang."

Posisi greenback juga tangguh karena beberapa bank sentral lain yang akan mengumumkan kebijakan minggu depan kemungkinan bersikap lebih dovish. Bank sentral Eropa (ECB) dan bank sentral Jepang (BoJ) tak mungkin mengubah kebijakan moneter dalam waktu dekat. Sedangkan bank sentral Inggris (BoE) sempat memantik ekspektasi kenaikan suku bunga bulan ini, tetapi kemudian menebar sinyal bakal menunggu hingga tahun depan.

Download Seputarforex App

296946
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.