Produksi industri Jepang untuk bulan September meningkat di luar dugaan di tengah penantian pasar terhadap pengumuman hasil kebijakan moneter Bank Sentral Jepang (BOJ), dengan fokus utama apakah program program pelonggaran stimulusnya akan diekspansi atau tidak.
Output Industri Jepang September Memuaskan
Output industri Jepang naik 1 persen dari bulan sebelumnya, mematahkan ekspektasi penurunan 0.6 persen yang diekspktasikan oleh para analis. Barang dan alat-alat elektronik dan kimia memimpin kenaikan produksi industri Jepang bulan September meski pelemahan di China sebagai negara tujuan ekspor Jepang yang utama, masih menghantui.
Laporan mengenai output industri dianggap sebagai data yang krusial bagi pejabat BOJ untuk mempertimbangkan apakah mereka akan menaikkan jumlah program pembelian aset, demikian menurut diskusi para pakar ekonomi yang dirangkum oleh Bloomberg.
Perdagangan Yen merefleksikan bahwa para trader lebih meyakini meredanya spekulasi penambahan stimulus BOJ, terbukti dengan menguatnya mata uang Jepang tersebut sebanyak 0.2 persen terhadap Dolar AS. USD/JPY diperdagangkan turun ke posisi 120.74, setelah menjualang melampaui level 121 di sesi malam tadi pasca pengumuman FOMC.
"Data produksi industri yang positif ini membangkitkan optimisme bahwa BOJ tidak perlu mengambil tindakan (penambahan stimulus) bagi perekonomian," tutur Kazuhiko Ogata, ekonom Credit Agricole SA yang diwawancarai oeleh Bloomberg. Namun ia menambahkan bahwa meski data industri cukup memuaskan, perlu diingat bahwa kondisi ketidakpastian masih membayangi karena target inflasi 2 persen BOJ masih jauh tercapai.