EUR/USD 1.086   |   USD/JPY 156.430   |   GBP/USD 1.271   |   AUD/USD 0.667   |   Gold 2,413.79/oz   |   Silver 31.68/oz   |   Wall Street 39,806.77   |   Nasdaq 16,794.87   |   IDX 7,266.69   |   Bitcoin 71,448.20   |   Ethereum 3,663.86   |   Litecoin 88.60   |   PT Formosa Ingredient Factory Tbk (BOBA) akan membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp5.7 miliar, 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Panca Budi Idaman Tbk. (PBID) akan membagikan tambahan dividen tunai sebesar Rp300 miliar dengan cum date jatuh pada hari ini, Selasa (21/Mei), 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) menyampaikan jadwal pembagian dividennya sebesar Rp1.4 triliun. Cum date dijadwalkan pada 28 Mei 2024, 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 stabil pada 5,331, sementara Nasdaq 100 turun 0.1% menjadi 18,748 pada pukul 19:20 ET (23:20 GMT). Dow Jones turun 0.1% menjadi 39,923, 4 jam lalu, #Saham AS

Prospek Emas di Awal 2014: Ada Apa dengan Emas?

Penulis

Perdagangan emas berjangka kemarin (1/1) mencatat perdagangan paling lesu dalam tiga dekade. Bart Melek dari TD Securities di Toronto mengatakan bahwa tapering dan performa pasar ekuitas yang bagus, bersama-sama telah 'bekerja melawan' emas. Pamor emas sebagai safe haven semakin menurun seiring dengan perbaikan kondisi ekonomi. Bahkan trader kelas kakap George Soros dan John Paulson pun telah melepas investasinya dalam komoditas ini. Ada apa dengan emas?

Perdagangan emas berjangka kemarin (1/1) mencatat perdagangan paling lesu dalam tiga dekade. Bart Melek dari TD Securities di Toronto mengatakan bahwa tapering dan performa pasar ekuitas yang bagus, bersama-sama telah 'bekerja melawan' emas. Pamor emas sebagai safe haven semakin menurun seiring dengan perbaikan kondisi ekonomi. Bahkan trader kelas kakap George Soros dan John Paulson pun telah melepas investasinya dalam komoditas ini. Ada apa dengan emas?
harga emas jatuh
Bedanya 'Beli Emas' dan 'Trading Emas'
Dahulu kala, sebelum manusia melakukan transaksi dengan uang kertas, emas merupakan instrumen perdagangan yang paling penting. Ini terkait dengan kemampuannya sebagai penyimpan nilai dan statusnya sebagai logam 'paling' mulia. Bukannya berkarat dan jadi rongsokan seperti saudara-saudaranya, nilai emas terus meningkat dari waktu-ke waktu. Seiring dengan perkembangan peradaban manusia, emas mulai ditinggalkan karena ketidak-praktisannya dalam transaksi perdagangan sehari-hari. Namun demikian, ia masih tetap memiliki status lama-nya, sehingga masyarakat memperjual-belikan emas sebagai investasi lindung nilai, sebagaimana juga tanah atau properti.

Di era globalisasi saat ini, memperjual-belikan emas tidak lagi hanya bisa dilakukan secara fisik, melainkan juga online. Orang awam sering salah paham, menganggap bahwa membeli perhiasan emas adalah investasi; padahal, ada perbedaan besar antara 'beli emas' dan 'trading emas'. Membeli perhiasan emas adalah suatu tindakan konsumsi; Anda akan bisa menjualnya kembali, tetapi dengan tingkat harga yang sudah mengalami pemotongan yang cukup berarti. Sedangkan trading emas adalah memperjual-belikan emas untuk mendapatkan keuntungan dari kenaikan/penurunan harga.

Berinvestasi dalam emas itu sendiri bisa dilakukan secara fisik (koin atau batangan) maupun non-fisik (spot, berjangka, options, dll). Kalau Anda memilih trading emas fisik, maka konsekuensinya adalah, di masa harga jatuh seperti saat ini, Anda akan mengalami kerugian jika karena suatu alasan harus menjual emas yang ada di tangan. Sebaliknya, jika Anda trading non-fisik, maka sebagaimana halnya trading forex, Anda bisa mengambil kesempatan untuk profit baik saat harga naik ataupun turun.

Perbedaan lain antara emas fisik dan non-fisik adalah mengenai perubahan harga. Harga emas non-fisik bisa sangat volatile, dan mengalami perubahan harian yang cukup tajam, sebagaimana bisa diamati dalam chart XAU/USD di minggu terakhir Desember 2013. Sebaliknya, harga emas fisik merefleksikan harga emas dalam periode yang lebih lama. Singkatnya, tidak semua naik-turun harga XAU/USD akan berdampak pada harga emas di pasaran. Namun demikian, ditengah tren kemerosotan harga emas sekarang, dampaknya menjadi sangat terasa.
Chart XAU/USD December 2013

Grafik XAU/USD Minggu Terakhir Tahun 2013

Emas Jangka Panjang, Bukan Jangka Pendek
Sesungguhnya, cukup sulit memprediksi naik-turun nilai emas. Dari masa ke masa, faktor-faktor yang mempengaruhi nilainya terus mengalami perubahan. Para analis bisa mengatakan bahwa sekarang nilainya turun karena ini dan itu, tetapi hal yang sama belum tentu akan terulang lagi di lain waktu. Ada sebagian orang yang mengatakan bahwa nilai emas akan mengalami peningkatan seiring dengan semakin tingginya kemakmuran manusia. Logikanya, semakin makmur manusia, maka makin banyak pula budget manusia untuk membeli emas. Tetapi kalau begitu, apakah lantas berarti kemerosotan harga emas sekarang adalah pertanda menurunnya tingkat kemakmuran!? Tentu tidak.

Perlu diingat bahwa walau masih memiliki status istimewa, emas sekarang hanyalah salah satu dari sekian banyak opsi investasi. Sebagai investasi, emas memiliki karakter profit jangka panjang. Istilah Jawa-nya, alon-alon waton kelakon. Di sisi lain, ada berbagai alternatif investasi lain yang memiliki potensi profit jangka pendek ataupun jangka panjang yang lebih tinggi. Jika dihadapkan pada pilihan seperti ini, Anda sebagai investor akan memilih yang mana!?

Kecenderungan investor melepas emas saat ini, adalah justru karena prospek kondisi ekonomi yang membaik. Investor ingin mengambil keuntungan dari situasi ini, karena seperti halnya siklus bisnis, kelak ia akan mengalami penurunan kembali (atau malah krisis lagi). Jika ini kita hubungkan dengan prediksi ekonomi Amerika Serikat dan Eropa yang membaik, maka besar kemungkinan harga emas memang akan terus jatuh selama paruh pertama tahun 2014. Apalagi, selama ini emas dikenal memiliki korelasi negatif dengan saham dan instrumen investasi finansial lainnya. Trend menguatnya indeks saham di hampir semua bursa jelas menunjukkan sinyal tidak baik bagi emas.

Emas akan mengalami kebangkitan kembali, jika dan hanya jika perekonomian dunia sekali lagi mengalami goncangan. Memang ada banyak faktor lain yang bisa mempengaruhi, seperti kebijakan bank sentral atau perubahan supply dan demand emas. Akan tetapi, sesuai dengan karakter emas, maka investor baru akan kembali sungguh-sungguh memburu emas ketika instrumen investasi finansial lainnya menunjukkan risiko dan volatilitas tinggi.

Pendek kata, berikut kesimpulan editorial hari ini. Jika Anda memiliki emas fisik dan punya persediaan cash cukup banyak, jangan buru-buru panik melepas emas Anda; kelak di masa depan nilainya akan naik lagi. Jika Anda pelaku trading emas non-fisik, posisi short sementara ini nampak cerah ceria. Jika Anda mencari peluang untuk berinvestasi emas dengan memborong di titik harga terendah, maka bersabarlah, nilai emas masih akan turun lebih jauh lagi.

150661

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.