EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,335.33/oz   |   Silver 27.67/oz   |   Wall Street 38,085.80   |   Nasdaq 15,611.76   |   IDX 7,105.08   |   Bitcoin 64,481.71   |   Ethereum 3,156.51   |   Litecoin 83.80   |   PT PLN (Persero) segera melantai ke Bursa Karbon Indonesia alias IDX Carbon, dengan membuka hampir 1 juta ton unit karbon, 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk. (SMAR) meraih fasilitas pinjaman dari Bank BNI (BBNI) senilai $250 juta, 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Induk perusahaan Google, Alphabet Inc (NASDAQ: GOOGL), menguat sekitar 12%, mencapai rekor tertinggi di sekitar $174.70, 4 jam lalu, #Saham AS   |   Nasdaq naik 1.2% menjadi 17,778, sementara S&P 500 naik 0.8% menjadi 5,123 pada pukul 18.49 ET (22.49 WIB). Dow Jones Futures naik 0.1% menjadi 38,323, 4 jam lalu, #Saham AS

Sentimen Investor Eropa Membaik, Euro Tetap Loyo

Penulis

Sejumlah negara Zona Euro mulai menormalisasi aktivitas ekonomi pasca lockdown, sehingga memperbaiki sentimen investor. Tapi risiko belum sirna.

Seputarforex.com - Euro terpantau melemah versus Dolar AS dan Yen Jepang dalam perdagangan hari ini (4/Mei), di tengah meningkatnya sentimen risk-off global. Kekhawatiran pasar terhadap hubungan AS-China semakin memperburuk proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia di tengah pandemi COVID-19 yang berkepanjangan. Kondisi perekonomian Zona Euro juga dianggap masih terlalu lemah, meski indeks sentimen investor Sentix menunjukkan sedikit perbaikan.

EURUSD DailyGrafik EUR/USD Daily via Tradingview.com

Hasil survei Sentix bulan Mei 2020 tentang sentimen investor menunjukkan kenaikan tipis dari -42.9 menjadi -41.8. Akan tetapi, angka indeks tersebut masih lebih rendah dibanding estimasi konsensus yang sebesar -33.5. Indeks situasi saat ini malah ambruk untuk bulan keempat beruntun, mencetak rekor terendah baru dari -66.0 menjadi -73.0.

"Perekonomian di Zona Euro telah mengalami kejatuhan luar biasa dalam beberapa pekan terakhir," ujar direktur pelaksana Sentix, Manfred Huebner, sebagaimana dilansir oleh Reuters. "Kolaps ini jauh melampaui gangguan yang disebabkan oleh krisis keuangan."

Terlepas dari buruknya kondisi saat ini, Huebner mengungkapkan bahwa para investor meyakini situasi akan segera membaik. Terbukti dari kenaikan dari -15.8 menjadi -3.0 dalam indeks ekspektasi terhadap kondisi perekonomian Zona Euro beberapa bulan ke depan.

Sejumlah negara Zona Euro kini telah mulai menormalisasi aktivitas ekonomi setelah melaksanakan lockdown selama beberapa pekan, termasuk Jerman, Austria, dan Italia. Pandemi virus Corona (COVID-19) dianggap sudah melewati "puncak"-nya. Upaya normalisasi pasca-lockdown ini melatarbelakangi optimisme investor. Namun, Huebner memperingatkan, "Sekarang ada bahaya tendensi resesi akan semakin bercokol jika perekonomian terlalu lambat untuk pulih."

Pelaku pasar juga menemukan alasan lain untuk berhati-hati, lantaran mencuatnya kembali sengketa AS-China. Presiden AS Donald Trump dan Menlu AS Mike Pompeo menyatakan memiliki bukti yang menunjukkan China membuat virus Corona, sehingga mereka berencana menjatuhkan sanksi baru untuk Beijing. Hal ini turut mengancam pemulihan Zona Euro secara tidak langsung.

292850
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.