EUR/USD 1.071   |   USD/JPY 156.020   |   GBP/USD 1.253   |   AUD/USD 0.652   |   Gold 2,300.31/oz   |   Silver 26.91/oz   |   Wall Street 38,092.99   |   Nasdaq 15,605.48   |   IDX 7,117.43   |   Bitcoin 58,254.01   |   Ethereum 2,969.78   |   Litecoin 80.10   |   EUR/JPY diperdagangkan lebih tinggi di sekitar 166.00 di tengah membaiknya sentimen risiko, 6 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CAD turun ke dekat level 1.3700 di tengah harga minyak mentah yang lebih tinggi, sentimen Risk-On, 6 jam lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/USD naik mendekati level 1.2550 dengan ekspektasi pergeseran momentum, 6 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CHF tetap berada di bawah tekanan jual di bawah level 0.9150 menyusul data IHK Swiss, 6 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) optimistis bakal membukukan marketing sales Rp9.5 triliun sepanjang tahun ini, 13 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Starbucks (NASDAQ:SBUX) anjlok 15.9% setelah jaringan kopi ini memangkas proyeksi penjualannya karena membukukan penurunan pertama dalam penjualan dalam hampir tiga tahun terakhir, 13 jam lalu, #Saham AS   |   Saham Amazon.com (NASDAQ: AMZN) naik 2.2% karena hasil kuartalan yang lebih baik dari perkiraan, 13 jam lalu, #Saham AS   |   Pendapatan trivago di Q1 2024 menunjukkan penurunan sebesar 9% YoY, 13 jam lalu, #Saham AS

Stevens RBA: Pergerakan Aussie Bergantung Pada Kondisi Fundamental

Penulis

Gubernur RBA, Glenn Stevens, mengatakan bahwa pergerakan Dolar Australia saat ini bergantung pada pandangan-pandangan fundamental. Stevens menambahkan bahwa ada ekspektasi penurunan dalam perdagangan luar negeri. Sehingga, justru mengejutkan apabila Aussie tak anjlok terkait adanya ekspektasi tersebut.

Gubernur RBA, Glenn Stevens, mengatakan bahwa pergerakan Dolar Australia saat ini bergantung pada pandangan-pandangan fundamental. Dalam pertemuan semi-tahunan hari ini di Sydney, Stevens menambahkan bahwa ada ekspektasi penurunan dalam perdagangan luar negeri. Sehingga, justru mengejutkan apabila Aussie tak anjlok terkait adanya ekspektasi tersebut. Sebaliknya, permintaan dari dalam negeri Australia sendiri justru bertambah. Dengan meningkatnya konsumsi domestik, utamanya pertambangan, diharapkan perekonomian dapat menguat pada tahun ini.

Glenn Stevens
"Jelas sekali bahwa outlook sedang menunjukkan adanya keseimbangan. Meskipun investasi dalam sektor pertambangan menurun drastis, namun permintaan dari sektor-sektor lain justru bertambah. Hal ini diyakini akibat rendahnya suku bunga acuan." ungkap Stevens yang dilansir oleh Bloomberg. "Rendahnya nilai tukar sejak April tahun lalu dan meningkatnya kondisi ekonomi di luar negeri, turut membantu hal ini,"

Gubernur RBA menekankan, terutama kepada para investor properti, bahwa harga rumah kemungkinan dapat turun secepat saat naik. Hal itu diakibatkan oleh adanya pembelian spekulatif dan kenaikan leverage. Di samping itu, Stevens mengulangi bahwa tingkat suku bunga 2.5% saat ini masih akan dipertahankan untuk beberapa waktu. Pihak RBA masih ingin mendorong konsumsi rumah tangga dan konstruksi wilayah.

Lemahnya nilai Aussie membuat indutri asing di negara tersebut gerah. Sekitar 50,000 lapangan kerja dari bidang otomotif dan industri spare part terperosok ke zona berbahaya. Masalah tersebut makin menjadi menyusul pengumuman raksasa-raksasa otomotif seperti Toyota, GM, dan Ford, untuk menghentikan operasinya di Australia. Dan tingkat pengngguran Australia saat ini berada di kisaran 6%.


168179
Penulis

SFN merupakan hasil kerjasama beberapa personel tim Seputarforex untuk mengulas berita-berita terkini di bidang forex maupun saham.