EUR/USD 1.071   |   USD/JPY 158.190   |   GBP/USD 1.252   |   AUD/USD 0.655   |   Gold 2,333.98/oz   |   Silver 27.48/oz   |   Wall Street 38,239.66   |   Nasdaq 15,927.90   |   IDX 7,103.59   |   Bitcoin 63,113.23   |   Ethereum 3,262.77   |   Litecoin 83.95   |   PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) akan menerbitkan laporan keuangan periode kuartal I/2024 pada hari ini. Pendapatan diprediksi Rp2.67 triliun dengan rugi bersih Rp799 miliar, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp29.10 triliun per Maret 2024, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) menyiapkan pelepasan sejumlah aset properti di kawasan Monas kepada investor asing sebagai salah satu persiapan pemindahan pemerintahan ke IKN Nusantara, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 naik 0.1% menjadi 5,1137, sementara Nasdaq 100 naik 0.1% menjadi 17,862, pada pukul 19:09 ET (23:09 GMT). Dow Jones naik 0.1% menjadi 38,489, 2 jam lalu, #Saham AS

(UPDATE) AUD/USD Hapus Kenaikan Setelah Lonjakan Pasca Notulen RBA

Penulis

Dalam notulen rapat yang dirilis oleh Bank Sentral Australia (RBA) Selasa (17/05) pagi ini, RBA memberikan sinyal bahwa inflasi Australia yang mengarah dalam deflasi pada bulan Maret lalu, tampaknya masih mungkin terjadi lagi sehingga RBA juga masih memiliki kesempatan untuk memotong suku bunganya.

Dalam notulen rapat yang dirilis oleh Bank Sentral Australia (RBA) Selasa (17/050 pagi ini, RBA memberikan sinyal bahwa inflasi Australia yang mengarah dalam deflasi pada bulan Maret lalu, tampaknya masih mungkin terjadi lagi sehingga RBA juga masih memiliki kesempatan untuk memotong suku bunganya.

dolar_australia
Risalah untuk pertemuan yang sudah dilaksanakan di awal Mei lalu, mencatat bahwa RBA memotong suku bunganya menjadi sebesar 1.75 persen dari sebelumnya di 2 persen. Dewan pejabat RBA membahas masalah tren inflasi yang sedang berjalan dan outlook-nya diperkirakan akan mengalami penurunan.

Update AUD/USD

Pasca laporan mengenai notulen rapat RBA tersebut, AUD/USD diperdagangkan naik, karena rilis tersebut dianggap sebaga sinyal kuat akan pemotongan suku bunga lagi oleh RBA. AUD/USD diperdagangkan melejit di angka 0.7350 setelah kabar ini diumumkan, naik 0.59 persen dari angka 0.7294 dari level beberapa saat sebelum notulen RBA dirilis.

Namun sore ini pada pukul 16:00 WIB, AUD/USD tampak meluncur turun menghapus lonjakannya pagi tadi menuju level 0.7321 dari level puncak 0.7530. Efek sentimen dovish yang dibawa oleh RBA tadi mulai pudar dan pasar kembali fokus pada faktor makro, yakni melambatnya pertumbuhan China, negara partner perdagangan terbesar bagi Australia.

Menurut Boris Schlossberg dari BK Asset Management mengatakan, kemerosotan AUD/USD sore ini adalah karena akan dirilisnya data ketenagakerjaan Australia yang secara mengejutkan masih tangguh meskipun ekonomi China melambat. Namun, apabila nantinya data ketenagakerjaan Australia melambat, Schlossberg memperkirakan pasar akan kembali pada isu pemotongan suku bunga Australia dan berpotensi menekan Aussie.


RBA Sorot Tajam Rendahnya Inflasi

Merujuk pada hasil CPI Australia bulan Maret, dimana inflasi mundur ke angka 0.2 persen, dewan RBA mengatakan bahwa data tersebut merupakan data yang memiliki paling sedikit kemungkinan kesalahan pengukuran dibandingkan serangkaian data-data lainnya.

"Terlebih lagi, CPI yang lebih rendah daripada ekspektasi tersebut tidak dapat dijelaskan secara keseluruhan dengan adanya faktor-faktor temporer seperti rendahnya harga bahan bakar dan lemahnya dorongan naik pada harga yang makin meluas," tulis notulen tersebut.

RBA juga memberikan sinyal bahwa rendahnya inflasi berpotensi membenamkan pertumbuhan lebih dalam, walaupun para pengusaha Australia tidak berencana untuk membuat penawaran di bawah 2 persen. Di samping itu, RBA juga memmperkirakan akan adanya pertumbuhan yang agak melambat dibandingkan dengan tahun lalu.
"Akan tetapi, inflasi ternyata lebih lemah daripada perkiraan, dan ada kemungkinan merefleksikan pertumbuhan upah yang lebih rendah saat ini," kata RBA.

264745
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.


Labforex
(Pasca laporan mengenai notulen rapat RBA tersebut, AUD/USD diperdagangkan naik, karena rilis tersebut dianggap sebagai sinyal kuat akan pemotongan suku bunga lagi oleh RBA. AUD/USD diperdagangkan melejit di angka 0.7350 )

kalau sinyal pemotongan suku bunga ada itu buat sentimen negatif mbak...bukan sebaliknya....
dovish dan hawkish gmn mbak kok kebalik2?
Seputarforex
Pada umumnya memang seperti itu, akan tetapi, ada kondisi-kondisi dimana sinyal pemotongan suku bunga (dovish) atau sinyal menaikkan suku bunga (hawkish) dari bank sentral tidak bekerja seperti pemahaman umum kita karena ada faktor lain yg juga penting untuk diperhatikan yakni: ekspektasi pasar. 

Sbg contoh, pada April 2016 lalu, FOMC The Fed jelas bersentimen hawkish karena tidak membahas lagi masalah perlambatan global seperti biasanya. Seharusnya Dolar  AS menguat, tapi apa yg terjadi? Dolar AS justru keok, karena pasar sudah terlanjur mengekspektasi bahwa The Fed akan memberikan sinyal dovish. 

Ini juga yg terjadi pada Dolar Australia. Pada dasarnya, sentimen RBA kemarin dicerna beragam. Sebagian mencerna dovish, sebagian lagi mencerna-nya less dovish. Oleh karena itu gerak AUD/USD naik dulu kemudian terjun lagi. Pasar memang sulit ditebak, dan tak jarang bergerak anomali. Untuk itu, akan lebih bijak untuk mempertimbangkan beragam faktor daripada saklek pada satu sentimen, apalagi jika memakai analisa fundamental.
Labforex
Seputar Forex sentimen pada AUD setelah rilis rate RBA menurut saya adalah dovish...

(Namun sore ini pada pukul 16:00 WIB, AUD/USD tampak meluncur turun menghapus lonjakannya pagi tadi menuju level 0.7321 dari level puncak 0.7530. Efek sentimen dovish yang dibawa oleh RBA tadi mulai pudar dan pasar kembali fokus pada faktor makro, yakni melambatnya pertumbuhan China, negara partner perdagangan terbesar bagi Australia.)kutipan mbak sabila... ini kan sudah kebalik2 pake kata dovishnya....
Saya profit di trade audusd pas rilis kemarin...yg sy kritisi adalah penyampaian dovish nya mbak sabila...tapi terimakasih buat seputar forex sudah sempatkan menjawab pertanyaan saya..salam sukses