EUR/USD 1.071   |   USD/JPY 156.020   |   GBP/USD 1.253   |   AUD/USD 0.652   |   Gold 2,324.02/oz   |   Silver 26.87/oz   |   Wall Street 37,903.29   |   Nasdaq 15,605.48   |   IDX 7,134.15   |   Bitcoin 58,254.01   |   Ethereum 2,969.78   |   Litecoin 80.10   |   PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) optimistis bakal membukukan marketing sales Rp9.5 triliun sepanjang tahun ini, 27 menit lalu, #Saham Indonesia   |   Starbucks (NASDAQ:SBUX) anjlok 15.9% setelah jaringan kopi ini memangkas proyeksi penjualannya karena membukukan penurunan pertama dalam penjualan dalam hampir tiga tahun terakhir, 28 menit lalu, #Saham AS   |   Saham Amazon.com (NASDAQ: AMZN) naik 2.2% karena hasil kuartalan yang lebih baik dari perkiraan, 28 menit lalu, #Saham AS   |   Pendapatan trivago di Q1 2024 menunjukkan penurunan sebesar 9% YoY, 30 menit lalu, #Saham AS

Yen Jepang Berada Di Bawah Tekanan

Penulis

Sikap masyarakat Jepang yang berhati-hati dalam membelanjakan uangnya, membuat harga Yen jatuh melawan US Dollar dan EURO

Pada hari Kamis, 28 Juni 2018, Yen Jepang jatuh terhadap USD. Saat berita ini ditulis, Yen menyentuh nilai 110.337. Kondisi sideways ini telah berlangsung sejak awal Juni, karena reaksi terhadap Dolar tetap stabil walaupun AS mengeluarkan sikap yang masih belum jelas kepada China.

 

USDJPY per 28 Juni

 

Saat ini, minat investor pada aset safe haven berkurang, karena risiko perang dagang tidak setinggi yang beberapa waktu yang lalu. Oleh karena itu, Yen Jepang juga jatuh. Dilansir dari Reuters, para investor juga masih berharap kepada kemungkinan naiknya suku bunga The Fed.

Statistik yang diterbitkan pagi ini menunjukkan bahwa Retail Sales di Jepang hanya berkembang sebesar 0.6% y/y di bulan Mei, dua kali lebih kecil dari yang diharapkan dan jauh lebih buruk daripada indikator yang ditambahkan pada bulan April (+ 1.5% y/y). Pada MoM, indikator kerugian mencapai 1.7%.

 

Yen Lesu Karena Warganya Terlalu Berhemat

Hal ini tentu saja bukan berita yang baik untuk ekonomi Jepang. Indeks menunjukkan jumlah total barang yang dijual melalui toko dan pemasok, termasuk layanan, cenderung rendah. Melihat hal ini, dapat disimpulkan bahwa penduduk Jepang kurang percaya diri dengan ekonomi negara dan berusaha berhati-hati dalam membelanjakan uang mereka.

Tidak hanya konsumen secara perorangan yang ragu untuk mengeluarkan uang, keraguan ini juga muncul di tingkatan rumah tangga negara. Ini adalah masalah besar bagi Jepang: ekonomi tidak akan berkembang terus selama rumah tangga negara tidak memperbanyak pengeluaran mereka.

 

Kuatnya Dolar AS Melawan Mata Uang Lainnya

Tidak hanya USD/JPY yang menguat mengikuti lemahnya kondisi Yen Jepang, pasangan mata uang EUR/JPY juga naik tipis di kisaran nilai 127.497. Meskipun berita tentang perang dagang mempengaruhi keputusan pasar, namun kepercayaan trader terhadap US Dollar tidak menurun. Dilansir oleh Japantimes, para investor di Jepang lebih banyak memilih untuk menjual AUD mereka -yang lebih rentan terhadap kondisi di China- dan menukarkannya dengan US Dollar. Hal ini tentu berdampak ke mata uang Jepang itu sendiri.

284166
Penulis

Lulusan Sastra Inggris dengan ketertarikan pada bidang finansial dan investasi. Berfokus pada bahasan mengenai broker forex, promosi broker, serta kondisi trading forex secara umum. Berpengalaman pada instrumen trading forex, saham, dan reksadana selama lebih dari 3 tahun.