Yen membalas kekalahannya terhadap Dolar AS pada Selasa (03/03) pagi ini oleh solidnya data upah tenaga kerja Jepang. USD/JPY tertarik mundur dari 120.06 menjadi 119.67. Jepang melaporkan, angka pendahuluan pertumbuhan upah mencapai kenaikan 1.3 persen tahun ke tahun, melebihi ekspektasi kenaikan 0.6 persen yang diekspektasikan, sekaligus menjadi kenaikan yang kesebelas kalinya.
Pada sesi sebelumnya, USD/JPY mencapai level 120.19, akibat menguatnya Dolar AS. Bullish Dolar AS ini mengabaikan serangkaian data ekonomi AS yang melemah, termasuk laporan belanja konsumen dan melambatnya aktivitas manufaktur.
Malam tadi dilaporkan, belanja konsumen AS menurun hingga 0.2 persen setelah jatuh sebanyak 0.3 persen pada bulan Desember. Laporan terpisah juga mencatat indeks ISM manufaktur AS yang menyebutkan bahwa aktivitas pabrikan di negara tersebut jatuh ke level 52.9 pada bulan Februari, level yang terendah sejak 13 bulan dari 53.5 pada bulan Januari.
BOJ Akan Buat Kejutan April Depan
Sementara itu, pasar memperkirakan akan ada kejutan yang akan dibuat oleh Gubernur BOJ, Haruhiko Kuroda, pada bulan April mendatang. Perkiraan tersebut disampaikan oleh Yuji Shimanaka, ekonom yang dari Mistubishi UFJ Morgan Stanley di Tokyo.
Menurut salah satu dari sedikit analis yang mampu memprediksikan bahwa stimulus BOJ akan ditambah pada Oktober lalu ini, rendahnya indeks CPI Jepang yang bahkan bisa mencapai 0 persen pada bulan Maret ini, menjadi tantangan tersendiri bagi outlook inflasi BOJ, sehingga ada kemungkinan BOJ harus kembali menambah stimulusnya setidaknya pada pertemuan bulan April mendatang.
