Advertisement

iklan

IHSG dibuka melemah ke posisi 6,667 pada perdagangan pagi ini, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) memiliki 15 proyek yang ditargetkan rampung pada 2023, 1 jam lalu, #Saham Indonesia
Selengkapnya

Yield Obligasi Reli, Dolar Terus Meniti Rentang Tertinggi

Penulis

+ -

Data inflasi AS yang fantastis telah mengokohkan ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga The Fed, sehingga yield obligasi dan kurs dolar AS kompak menanjak.

iklan

iklan

Seputarforex - Indeks dolar AS (DXY) terus beredar pada rentang tertinggi sejak Juli 2020 di atas ambang 95.00 dalam perdagangan awal sesi Eropa hari Jumat ini (12/November). Data inflasi AS yang fantastis telah mengokohkan ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga The Fed pada tahun 2022, sehingga yield obligasi dan kurs dolar AS kompak menanjak.

DXY Daily

Pelaku pasar saat ini memperkirakan kenaikan suku bunga The Fed pertama pasca-pandemi akan terlaksana pada Juli 2022, kemudian disusul dengan kenaikan kedua pada November. Data CME mengindikasikan peluang 50% untuk kenaikan pada periode-periode tersebut, meningkat jika dibandingkan dengan peluang 30% sebulan yang lalu.

Konsekuensinya, yield obligasi US Treasury bertenor pendek terakselerasi. Yield untuk obligasi bertenor 5 tahun bahkan telah mencapai rekor tertinggi sejak Februari 2020. Faktor tersebut suportif bagi reli greenback saat ini, sekaligus mendukung kenaikan lebih lanjut selama ekspektasi "Fed rate hike" tetap mendominasi pasar.

"Kami tak berpikir bahwa ini adalah akhir dari pergerakan (reli bullish USD -red) dan (kami) memperkirakan dolar AS akan tetap kuat sampai paruh pertama 2022, karena kita akan memasuki paruh pertama 2022 seiring dengan berakhirnya tapering The Fed dan (ekspektasi) kenaikan suku bunga setelahnya akan mendukung dolar dalam periode ini," papar pakar strategi dari Mizuho Securities yang dikutip oleh Reuters.

Penguatan kurs dolar AS juga meningkatkan volatilitas pasar mata uang, karena para trader berbondong-bondong membeli options untuk memproteksi posisi trading mereka dari reli USD lebih lanjut. Indeks volatilitas mata uang baru-baru ini menyentuh rekor tertinggi 6 bulan.

Faktor lain yang memengaruhi penguatan kurs dolar AS saat ini adalah longgarnya outlook kebijakan bank-bank sentral di luar negeri Paman Sam. Data-data ekonomi Eropa belakangan ini menjamin ECB akan mempertahankan suku bunga rendah sesuai dengan komitmen lamanya, sehingga Single Currency amblas versus Greenback. Sedangkan Cable terbebani oleh penundaan kenaikan suku bunga BoE, kebangkitan isu sengketa Inggris-Uni Eropa, dan risiko perlambatan pertumbuhan ekonomi setelah berakhirnya subsidi pandemi dari pemerintah.

Download Seputarforex App

296775
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.