Dolar AS mendapatkan sedikit momentum kenaikan Selasa (16/Januari) ini terhadap Yen setelah data dari Producer Price Index (PPI) Jepang. Kenaikan tersebut sedikit mengangkat sentimen pasar untuk Dolar AS yang dalam sepekan kemarin terus dihantui oleh keputusan bank sentral Jepang dan Euro dalam menentukan kebijakan moneternya di tahun 2018.
Data PPI Tidak Sesuai Ekspektasi
Dilaporkan bahwa PPI MoM bulan Desember mencapai nilai 100.10 Index Points, hanya mengalami kenaikan sebesar 0.2% , lebih kecil dibandingkan dengan data bulan sebelumnya yang sempat mencapai kenaikan sebesar 0.5% maupun data perkiraan yang mencapai kenaikan sebesar 0.4%.
Sedangkan untuk PPI YoY hanya mengalami kenaikan 3.1% pada bulan Desember, setelah sempat naik sebesar 3.5% bulan November. Kenaikan ini sedikit lebih kecil dibandingkan dengan perkiraan yang mencapai sebesar 3.4%. PPI merupakan leading indicator untuk Laju Inflasi, menjelang data CPI keluar. Sedangkan laju Inflasi akan menentukan tindakan bank sentral ke depannya.
Saat berita ini ditulis, USD/JPY berada pada kisaran level 110.87, telah naik 0.31% dari harga pembukaan pasar Asia hari ini; sedangkan Index Dolar AS (DXY) sebagai pengukur kekuatan dolar AS terhadap mata uang lain, berada pada level 90.55, atau naik 0.02% dari harga pembukaan pasar.
Pergerakan dalam USD/JPY sendiri masih akan dipengaruhi oleh beberapa hal, mengingat dalam kalender ekonomi hari ini, Jepang akan merilis beberapa indikator perekonomiannya seperti Tertiary Industry Activity Index dan Machine Tool Orders siang nanti.
Pada hari pembukaan pasar Senin kemarin, dolar AS terus mengalami penurunan terhadap mata uang lain mengingat spekulasi bahwa European Central Bank (ECB) sedang mempersiapkan perhitungan ulang untuk program stimulus besar-besaran. Selain itu, pasar AS juga sedang menikmati liburan mereka mengingat tanggal 15 kemarin diperingatinya hari kelahiran Martin Luther King sehingga volume trading yang tercatat dari pasar AS kemarin terhitung sangat kecil.
