EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,331.99/oz   |   Silver 27.43/oz   |   Wall Street 38,085.80   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,155.29   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   EUR/USD dapat lanjutkan pemulihan selama support level 1.0700 bertahan, 14 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 21 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 21 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 21 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 21 jam lalu, #Saham AS

Dolar AS Beragam Pasca Rilis CPI Dan Rumor Deal AS-China

Penulis

Di sesi perdagangan malam ini, Dolar AS digerakkan oleh beragam faktor. Dua di antaranya adalah rilis data Inflasi AS dan rumor soal kesepakatan sementara AS-China.

Seputarforex.com - Inflasi AS naik sesuai ekspektasi di bulan Agustus, sehingga inflasi tahunan mencapai yang tertinggi dalam setahun. Namun demikian, hal ini tidak lantas memudarkan ekspektasi pasar akan pemotongan suku bunga The Fed minggu depan.

Departemen Ketenagakerjaan AS melaporkan bahwa Indeks Harga Konsumen (CPI) Inti, yang tidak menghitung komponen volatile seperti makanan dan energi, naik 0.3 persen dalam tiga bulan berturut-turut. Hasil tersebut lebih baik daripada ekspektasi penurunan ke level 0.2 persen. Sementara dalam basis bulanan, CPI AS tumbuh 0.1 persen di bulan Agustus. Meski turun dari periode sebelumnya, tetapi angka tersebut sesuai dengan ekspektasi.

united-states-inflation-rate-mom

 

Dolar AS Ikut Dipengaruhi Simpang Siur Kesepakatan AS-China

Meski tergolong berdampak tinggi, data inflasi AS kali ini bukan menjadi satu-satunya katalis bagi gerak Dolar AS yang cenderung beragam pada Kamis malam (12/September). Simpang siur soal isu perdagangan AS-China dan kenaikan yield obligasi US Treasury, turut berkontribusi dalam menambah sentimen bullish bagi Dolar AS.

Namun, saat berita ini ditulis pada Jumat dini hari, Indeks Dolar AS (DXY) sudah turun 0.26 persen ke 98.37. Sedangkan terhadap Yen, Dolar AS masih naik 0.30 persen ke 108.133, melanjutkan kenaikan USD/JPY yang sudah terbentuk sejak tanggal 04 September.

usdjpy

Dolar AS menguat terhadap Yen setelah Bloomberg News melaporkan bahwa pemerintahan Trump telah mendiskusikan penundaan atau pembatalan sejumlah tarif impor barang-barang China. Kesepakatan tersebut rencananya akan dibuat terbatas dan temporer.

Namun tak lama kemudian, CNBC melaporkan bahwa kabar dari Bloomberg tersebut dibantah oleh seorang pejabat resmi Gedung Putih. Pejabat tersebut menjelaskan bahwa AS tidak berencana membuat kesepakatan sementara dengan China.

Terlepas dari ketidakpastian di atas, Presiden Trump telah menyambut baik keputusan China untuk mengecualikan obat-obatan dari AS dan sejumlah produk pertanian dari pajak impor. AS pun merespon dengan menunda kenaikan tarif sejumlah produk China. (Baca juga: Tensi Dagang AS-China Kian Cair, USD/JPY Kembali Melambung)

290060
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.