EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,335.33/oz   |   Silver 27.67/oz   |   Wall Street 38,085.80   |   Nasdaq 15,611.76   |   IDX 7,058.45   |   Bitcoin 64,481.71   |   Ethereum 3,156.51   |   Litecoin 83.80   |   Ueda, BoJ: Kondisi keuangan yang mudah akan dipertahankan untuk saat ini, 2 menit lalu, #Forex Fundamental   |   NZD/USD tetap menguat di sekitar level 0.5950 karena meningkatnya minat risiko, 2 menit lalu, #Forex Teknikal   |   EUR/JPY melanjutkan reli di atas level 167.50 menyusul keputusan suku bunga BoJ, 3 menit lalu, #Forex Teknikal   |   PT PLN (Persero) segera melantai ke Bursa Karbon Indonesia alias IDX Carbon, dengan membuka hampir 1 juta ton unit karbon, 6 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk. (SMAR) meraih fasilitas pinjaman dari Bank BNI (BBNI) senilai $250 juta, 6 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Induk perusahaan Google, Alphabet Inc (NASDAQ: GOOGL), menguat sekitar 12%, mencapai rekor tertinggi di sekitar $174.70, 6 jam lalu, #Saham AS   |   Nasdaq naik 1.2% menjadi 17,778, sementara S&P 500 naik 0.8% menjadi 5,123 pada pukul 18.49 ET (22.49 WIB). Dow Jones Futures naik 0.1% menjadi 38,323, 6 jam lalu, #Saham AS

Harga Emas Naik, Lemahnya Data AS Pupus Harapan Fed Hike

Penulis

Dalam sesi perdagangan malam ini, harga emas naik setelah Penjualan Ritel AS dilaporkan jeblok ke level terendah 9 tahun.

Seputarforex.com - Setelah sempat turun akibat kemajuan negosiasi AS-China, harga emas seketika melonjak di sesi perdagangan Kamis (14/Februari) malam ini, gara-gara Penjualan Ritel (Retail Sales) AS selama akhir tahun 2018 jeblok. Kenaikan harga emas tampak jelas dalam grafik XAU/USD 1 Jam di bawah ini, dimana lonjakan mencapai 0.54 persen menyentuh Level Tinggi 1,312.70. Namun saat berita ini ditulis pada pukul 22:04 WIB, harga emas sudah terkoreksi turun kembali ke 1,131.22.

xu

Setelah publikasi laporan tertunda 28 hari akibat Government Shutdown, Biro Statitistik AS melaporkan bahwa Penjualan Ritel (Retail Sales) untuk bulan Desember 2018 tersungkur ke -1.2 persen. Level tersebut adalah yang terendah dalam 9 tahun terakhir, dan meleset jauh daripada ekspektasi di 0.1 persen. Selain itu, di waktu yang sama. Biro Statistik Ketenagakerjaan melaporkan pula Inflasi Produsen (PPI) AS, dengan hasil kenaikan dalam Core PPI yang mencapai 0.3 persen.

Kedua laporan tersebut memicu ekspektasi kemungkinan dihentikannya kenaikan suku bunga Federal Reserve secara total di tahun 2019 ini. Terhambatnya kenaikan suku bunga AS cenderung menguatkan harga emas.

 

Emas Masih Dibayangi Isu Perang Dagang

Berkebalikan dari situasi di atas, mendekatnya negosiasi AS-China ke arah kesepakatan akan melemahkan harga emas karena para investor cenderung membeli Dolar AS sebagai investasi di tengah konflik perdagangan AS-China.

Setelah klarifikasi Presiden AS Donald Trump kemarin tentang potensi pengunduran deadline bea impor tambahan, hari ini harapan pasar kembali terpupuk oleh keberangkatan dua pejabat penting AS ke Beijing. Menkeu Steven Mnuchin dan Trade Representative Robert Lighthizer, dijadwalkan akan berada di sana selama dua hari untuk menggodok negosiasi perdagangan dengan China.

Pengaruh kabar tentang AS-China itu rupanya lebih banyak dipertimbangkan oleh para investor. Sehingga, harga emas tak melanjutkan kenaikannya malam ini dan kembali terpantul turun.

287403
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.