EUR/USD 1.079   |   USD/JPY 153.520   |   GBP/USD 1.259   |   AUD/USD 0.663   |   Gold 2,314.15/oz   |   Silver 27.47/oz   |   Wall Street 38,884.26   |   Nasdaq 16,349.25   |   IDX 7,421.21   |   Bitcoin 63,161.95   |   Ethereum 3,062.73   |   Litecoin 80.79   |   USD/JPY naik ke dekat 154.00 di tengah membaiknya dolar As, 14 jam lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/USD: Pembeli Pound Sterling ragu-ragu karena level kunci masih kokoh, 14 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Pound Sterling kembali melemah saat fokusnya bergeser ke keputusan kebijakan moneter BoE, 14 jam lalu, #Forex Fundamental   |   RBA mempertahankan pengaturan kebijakan, pasar mencermati komentar para gubernur bank sentral, 14 jam lalu, #Forex Fundamental   |   PT Indika Energy Tbk. (INDY) menetapkan dividen tunai sebesar $30 juta atau sekitar Rp480 miliar, 21 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Harga saham PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) atau Mitratel naik 3.6% ke level Rp575 per unit, 21 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Remala Abadi Tbk. (DATA) naik 34.04% atau nyaris menyentuh ARA usai resmi mencatatkan saham perdana di BEI pada hari ini, 21 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 stabil di 5,205, sementara Nasdaq 100 turun sedikit menjadi 18,184 pada pukul 19:33 ET (23:33 WIB). Dow Jones datar di 38,991, 21 jam lalu, #Saham AS

NZD/USD Naik, Lebih Merespon Data China Daripada Data New Zealand

Penulis

Ekspektasi Inflasi New Zealand meningkat, tetapi tak memberi harapan kenaikan suku bunga RBNZ. Meski demikian, NZD/USD tetap menguat karena merespon data China.

Seputarforex.com - Perusahaan-perusahaan di New Zealand memperkirakan adanya peningkatan laju inflasi dalam beberapa tahun ke depan. Namun, ekspektasi tersebut masih masuk dalam rentang kisaran inflasi yang diperkirakan oleh Reserve Bank of New Zealand (RBNZ). Sehingga, pasar tidak mengharapkan kenaikan suku bunga RBNZ. Akan tetapi, Dolar New Zealand tetap menunjukkan penguatan terhadap Dolar AS. Itu diikarenakan Kiwi lebih merespon data ekspor China yang dilaporkan naik.

 

Peningkatan Ekspektasi Inflasi Masih Dalam Rentang RBNZ

Survei RBNZ terhadap sejumlah perusahaan di New Zealand menghasilkan data bahwa indeks inflasi konsumen (CPI) diekspektasikan akan mencapai 1.86 persen tahun depan, naik dari ekspektasi sebelumnya di 1.80 persen. Untuk saat ini, CPI New Zealand berada pada level 1.5 persen. Sedangkan untuk dua tahun ke depan, ekspektasi inflasi New Zealand akan naik ke 2.04 persen dari sebelumnya di 2.01 persen. Rentang inflasi yang diperkirakan oleh RBNZ berada di antara 1-3 persen.

"Ekspektasi inflasi masih berada sangat dengan target inflasi RBNZ. Oleh sebab itu, kenaikan yang terjadi akhir-akhir ini tidak akan terlalu memengaruhi pengumuman kebijakan moneter RBNZ besok. Kami memgekspektasikan RBNZ tak akan mengubah suku bunga OCR serta akan memberikan pernyataan kebijakan yang netra," kata Satish Ranchhod, ekonom senior Westpac Banking Corp dalam catatannya.

 

NZD/USD Menguat Karena Data Ekspor China

Menyusul laporan tersebut, Dolar New Zealand justru tampak menguat terhadap Dolar AS. Penyebabnya adalah laporan ekspor China-yang memengaruhi NZD sebagai mata uang komoditas-menunjukkan kenaikan. Ekspor China pada bulan Juli 2018 naik 12.2 persen, dari bulan sebelumnya sebanyak 11.2 persen:

ekspor-china

NZD/USD dalam time frame hourly diperdagangkan naik dari posisi 0.6730, ke 0.6758 saat berita ini ditulis. Kenaikan ini menghapus kegagalan NZD/USD dalam mempertahankan kenaikannya di hari Selasa kemarin:

nzdusd

 

 

284801
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.